Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
JAKSA mendakwa Presiden termakzul Korea Selatan (Korsel), Park Geun-hye, dengan tuduhan menerima suap jutaan dolar Amerika. Dakwaan tersebut dibacakan kemarin dan menjadi kelanjutan proses hukum atas skandal korupsi.
Jaksa mengatakan Park yang telah dicopot dari jabatannya pada bulan lalu menghadapi tuduhan penyalahgunaan kekuasaan serta membocorkan rahasia negara. “Kami telah mendakwa Park dengan tuduhan beberapa pelanggaran, termasuk penyalahgunaan kekuasaan, pemaksaan, suap, dan membocorkan rahasia negara,” kata jaksa setelah mengakhiri penyelidikan selama berbulan-bulan.
Perempuan 65 tahun itu dituding berkolusi dengan teman dekatnya, Choi Soon-sil, yang sudah lebih dahulu diadili. Choi disebut memaksa sejumlah konglomerat lokal untuk menyumbangkan 77,4 miliar won atau setara US$68 juta ke dua yayasan nonprofit miliknya. Namun, dana tersebut ternyata digunakan untuk keuntungan pribadi.
Selain itu, Park dituding menawarkan kebijakan untuk menguntungkan sejumlah pengusaha terkenal yang telah memperkaya Choi. Di antaranya pewaris Samsung, Lee Jae-yong, yang telah ditahan dan diadili karena suap.
Pada saat yang sama, jaksa juga mendakwa ketua perusahaan ritel raksasa Lotte Group, Shin Dong-bin, atas tuduhan menyuap Choi dan Park. Shin dituding menggunakan lebih dari US$6 juta untuk menyuap Park dan Choi. Menurut jaksa, bos Lotte Group itu telah memberikan sekitar 7 miliar won untuk sebuah yayasan olahraga yang terafiliasi dengan Choi.
Diduga, penyuapan tersebut merupakan bagian dari upaya tukar guling setelah Park mengeluarkan kebijakan terkait dengan keputusan bebas pajak atas bisnis Lotte Group. Sebelum tudingan korupsi menyerang pemerintahannya akhir tahun lalu, Park yang merupakan anak mantan diktator Korsel Park Chung-hee telah menghabiskan hampir dua dekade masa hidupnya di istana presiden yang terbilang luas di Seoul.
Namun, berbagai fasilitas yang dinikmati Park sirna saat jutaan massa turun ke jalanan selama berbulan-bulan untuk menuntut pengunduran dirinya. Sebelumnya, Park telah berulang kali meminta maaf atas kegaduhan tersebut, tapi tidak pernah mengakui telah melakukan kesalahan. Sebaliknya, dia menyalahkan Choi yang telah menyalahgunakan hubungan pertemanan mereka, termasuk soal kebocoran rahasia negara. (AFP/Ihs/I-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved