G7 Gagal Sepakati Sanksi Baru Suriah

(AP/AFP/I-1)
12/4/2017 01:45
G7 Gagal Sepakati Sanksi Baru Suriah
(AFP)

KELOMPOK tujuh negara industri (G7) mendesak Rusia untuk menekan pemerintah Suriah agar mengakhiri perang yang telah berjalan enam tahun. Namun, mereka juga gagal mencapai konsensus untuk menjatuhkan sanksi terhadap Moskow yang terus mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad. Menteri luar negeri Jerman, Prancis, Inggris, Kanada, Jepang, Italia dan Amerika Serikat sepakat bahwa Moskow berperan penting dalam mengakhiri perang yang telah menewaskan sedikitnya 300 ribu orang itu dan menyebabkan jutaan warga Suriah mengungsi.

“Rusia bisa menjadi bagian dari masa depan itu dan berperan penting,” kata Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson, Selasa (11/4). Tillerson juga menegaskan bahwa AS menilai Presiden Bashar al-Assad tidak memiliki tempat dalam setiap resolusi damai bagi Suriah. “Kami berharap Bashar al-Assad tidak menjadi bagian dari masa depan itu,” tegasnya. Dia menambahkan, prioritas utama AS di Suriah dan Irak ialah menumpas Islamic State (IS). Tillerson akan terbang langsung dari Italia ke Moskow, Rusia, untuk membawa pesan kuat G7 untuk menciptakan babak baru di Suriah. Namun, pesan itu tidak disertai proposal menyeluruh untuk mewujudkan hal tersebut.

G7 menuding militer al-Assad bertanggung jawab atas serangan gas kimia mematikan pekan lalu yang menewaskan puluhan orang termasuk anak-anak. Menteri-menteri G7 yang bertemua di Kota Lucca, mendukung serangan AS sebuah pangkalan udara Suriah pascaserangan gas kimia itu. Menteri Luar Negeri Italia Angelino Alfano yang menjadi tuan rumah mengatakan, mereka gagal mencapai konsensus untuk sanksi baru. “Saat ini tidak ada konsensus tentang sanksi baru sebagai instrumen yang efektif. Kami harus berdialog dengan Rusia. Kami tidak boleh memojokkan Rusia,” ujarnya.

Usulan untuk menjatuhkan sanksi pada Rusia dan Suriah diajukan Menlu Inggris Boris Johnson. “Kami jelas saling berbeda pendapat,” lanjut Alfano. Dia menambahkan, bahwa G7 tetap mendukung sanksi-sanksi yang telah diterapkan. Sementara itu, ratusan mahasiswa Suriah berdemonstrasi di depan gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa di Damaskus untuk memprotes serangan jet tempur AS ke pangkalan udara Suriah. “Kami mengecam serangan Amerika,” ujar Ayyad Talab, ketua serikat mahasiswa. (AP/AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya