Militer Korut tidak Gentar Hadapi AS

(AFP/Ire/I-3)
12/4/2017 01:30
Militer Korut tidak Gentar Hadapi AS
(AP/LEE JIN-MAN)

KOREA Utara (Korut) Selasa (11/4) mengecam pengerahan kapal induk A­merika Serikat (AS) ke wilayah Semenanjung Korea. Kecaman tersebut sebagai bentuk peringatan dan kesiapan perang militer Korut yang menentang pasukan militer AS yang sedang mendekati wilayah ‘Negara Juche’ tersebut. Grup petempur militer AS yang terdiri dari kapal induk USS Carl Vinson sekelas kapal induk raksasa tipe Nimitz sedang menuju Semenanjung Korea. Padahal, USS Carl Vinson semula hendak menuju Australia dan tiba pada akhir pekan ini.

“Ini untuk membuktikan bahwa langkah sembrono AS untuk menginvasi DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea) telah mencapai fase yang serius,” kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Korut kepada kantor berita pemerintah KCNA. “DPRK (Korut) siap untuk bereaksi terhadap setiap bentuk perang yang diinginkan AS,” kata dia yang selalu menyebut nama DPRK secara berulang-ulang. Presiden AS Donald Trump belum lama memerintahkan serangan rudal ke pangkalan militer Suriah. Pengi-riman kapal induk AS ditafsirkan sebagai peringatan terhadap Korut. Pasalnya, sebelumnya Trump telah meminta opsi dari penasihatnya untuk mengendalikan Pyongyang.

Sebelumnya, Trump mengancam siap menyerang Pyongyang secara sepihak kendati Tiongkok gagal mengekang ambisi senjata nuklir negara sekutunya tersebut. Sejauh ini Pyongyang tetap melanjutkan uji coba rudal dan nuklir kendati Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memberi peringatan dan sanksi beberapa kali. “Kami akan memberi perlawanan secara tegas terhadap provokator demi membela diri dengan senjata yang kami miliki. Kami akan membuat AS sepenuhnya bertanggung jawab akibat dari konsekuensi kehancuran atas tindakan biadabnya,” tutur juru bicara Kemenlu Korut.

Korut diduga bakal kembali melakukan uji nuklir yang keenam kalinya. Uji coba kekuatan militer dilakukan bersama dengan peringatan ke-105 tahun dari Bapak Bangsa Korut, Kim Il-sung, tepat pada Sabtu (15/4) pekan ini. Perdana Menteri (PM) Korea Selatan sekaligus pelaksana tugas presiden, Hwang Kyo-ahn memperingatkan provokasi serius dapat terjadi pada 25 April yang bertepatan dengan hari terbentuknya angkatan bersenjata Korut. Ribuan pasukan dan para petinggi militer Korut berkumpul di Pyongyang pada Senin (10/4). Mereka bersumpah untuk loyal kepada pemimpin Korut, Kim Jong-un, sebagai awal dari peringatan kelahiran kakeknya, Kim Il-sung. (AFP/Ire/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya