Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PASCAPENGEBOMAN di dua gereja Koptik oleh kelompok Islamic State (IS) pada misa Minggu Palma, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan negara itu dalam keadaan darurat selama tiga bulan. Al-Sisi mengumumkan hal itu dan membawanya ke parlemen dengan pernyataan bahwa memberantas pelaku jihad membutuhkan waktu lama dan menyakitkan.
Al-Sisi juga memerintahkan penyebaran personel militer untuk menjaga infrastruktur vital dan penting. Televisi pemerintah melaporkan menteri dalam negeri memecat dan mengganti kepala keamanan provinsi setelah ledakan itu. Mesir berada dalam hukum darurat yang memungkinkan polisi memperluas kekuasaan menangkap dan mengawasi selama puluhan tahun sebelum 2012.
Pimpinan Al-Azhar di Kairo menyatakan serangan bom di gereja tersebut bertujuan mengganggu stabilitas keamanan dan kesatuan Mesir.
Gereja Koptik Mesir mengalami serangkaian serangan sejak penggulingan Mursi pada Juli 2013. Menurut Human Rights Watch, lebih dari 40 gereja jadi sasaran dalam dua minggu setelah pasukan keamanan membubarkan dua markas protes pro-Morsi di Kairo pada 14 Agustus 2013.
Al-Sisi yang dibantu militer untuk menggulingkan Mursi membela pasukan keamanan dan menuduh para jihadis menyerang Koptik untuk membelah Mesir.
Di tempat terpisah, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan Dewan Keamanan PBB mengecam pengeboman dua gereja itu dan menyebutnya serangan keji dan pengecut. Guterres berharap pelaku dapat segera dibawa ke pengadilan. Dewan Keamanan PBB mendesak semua negara anggota untuk bekerja sama dengan pemerintah Mesir dalam mencari pelaku dan pemberi dana serangan yang diklaim IS tersebut.
“Mereka menyatakan simpati terdalam dan belasungkawa kepada keluarga korban dan pemerintah Mesir, serta berharap korban terluka segera sembuh,” katanya.
Para anggota Dewan Keamanan PBB, tambah Guterres, menegaskan kembali terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya merupakan ancaman paling serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional.
Paus Fransiskus juga berdoa untuk korban serangan bom itu. “Mari kita berdoa bagi para korban. Saya dekat dengan keluarga dan seluruh masyarakat yang merayakan Minggu Palma. Semoga Tuhan mengubah hati orang yang menabur teror, kekerasan, dan kematian, serta hati mereka yang membuat senjata dan menjualnya,” ujarnya dalam doa Angelus.
Paus Fransiskus berbicara setelah ledakan bom pertama terjadi. Menurut rencana, dia akan mengunjungi Mesir pada 27-28 April.
Serangan yang menewaskan 44 orang itu terjadi di Kota Nile Delta, Tanta, dan di Gereja St Mark, Alexandria, Minggu (9/4). Serangan itu yang terkini sejak pengeboman yang sama pada Desember 2016. Saksi mata mengatakan seorang perwira polisi sempat mendeteksi pelaku. (AFP/Ire/X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved