Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
AMERIKA Serikat (AS) meningkatkan tekanan kepada Rusia pada Minggu (9/4) untuk mengendalikan rezim Suriah. AS juga memperingatkan, serangan kimia lebih lanjut akan sangat merusak hubungan kedua negara dan tidak akan ada perdamaian selama Presiden Bashar al-Assad berkuasa. Peringatan itu dilayangkan penasihat Presiden AS Donald Trump pada Minggu (9/4) dalam sebuah talk show televisi menjelang pertemuan diplomatik antara Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Rex Tillerson, dan Menlu Rusia, Sergei Lavrov di Moskow, hari ini.
Ini akan menjadi pertemuan tatap muka pertama keduanya sejak rudal jelajah AS menghantam pangkalan udara Suriah pada Jumat (7/4) yang merupakan aksi balasan atas serangan gas sarin pada Selasa (4/4) yang menewaskan 87 penduduk sipil di Kota Khan Sheikhun, Suriah. Serangan balasan AS juga menandai pertama kalinya 'Negeri Paman Sam' melakukan intervensi langsung dalam perang sipil Suriah melawan rezim Al-Assad dan sekutunya, Rusia-Iran. Serangan tersebut pun menimbulkan pertanyaan tentang langkah Washington di Suriah.
Tillerson telah berhenti menuding keterlibatan Rusia. Namun, kehadiran penasihat militer 'Negeri Beruang Merah' di lapangan udara yang digunakan untuk meluncurkan serangan gas beracun telah menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Rusia tidak mengetahui senjata kimia milik Suriah. "Namun, yang jelas mereka (Rusia) sudah tidak kompeten dan mungkin mereka baru saja dikalahkan Suriah," ujar Tillerson dalam siaran This Week yang ditayangkan stasiun televisi ABC.
Sebelumnya, Menlu AS itu juga mengatakan telah terjadi dua kali serangan kimia di Suriah pada Maret. "Jika Suriah meluncurkan serangan kimia selanjutnya, itu akan menjadi sangat jelas merusak hubungan AS-Rusia," tegas Tillerson. "Saya tidak percaya Rusia ingin memiliki hubungan yang memburuk dengan AS, tapi itu akan mengambil banyak diskusi dan banyak dialog untuk lebih memahami apa yang diinginkan Rusia dalam hubungan dengan AS," tambahnya.
Tillerson juga mengatakan akan meminta Rusia untuk memenuhi kewajiban terhadap masyarakat internasional ketika setuju menjadi penjamin penghapusan senjata kimia milik Suriah. "Mereka benar-benar terlibat. Intelijen Rusia mungkin tidak sebaik kita, tapi itu cukup baik mengetahui Suriah memiliki senjata kimia dan menggunakan senjata kimia," ujar Adam Schiff, pejabat tinggi Demokrat di Komite Intelijen AS. Moskow sendiri telah membantah melakukan serangan kimia tersebut dengan menyebut pasukan Al-Assad menghantam gudang senjata pemberontak yang menyimpan bom berisi gas beracun di dalamnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved