Kapal Serbu AS Siaga di Semenanjung Korea

(AFP/Ire/I-1)
10/4/2017 02:47
Kapal Serbu AS Siaga di Semenanjung Korea
(AP/Jo Jung-ho/Yonhap)

AMERIKA Serikat mengirimkan satu kelompok kapal penyerang ke Semenanjung Korea sebagai peringataan kepada Korea Utara untuk menghentikan program nuklir mereka. "Komando Pasifik AS memerintahkan Carl Vinson Strike Group utara sebagai tindakan tegas untuk menjaga kesiapan dan kehadiran di Pasifik Barat," kata juru bicara Komando Pasifik AS Letnan Kolonel Dave Benham. "Ancaman nomor satu di wilayah tersebut selalu Korea Utara karena program uji coba rudal mereka yang nekat, tidak bertanggung jawab, dan menggoyang kawasan serta mengejar kemampuan senjata nuklir," lanjutnya.

Kelompok penyerang tersebut yang dijadwalkan berlabuh di Australia telah berangkat dari Singapura menuju Samudra Pasifik Barat. Kelompok itu terdiri atas supercarrier USS Carl Vinson yang membawa jet tempur kelas Nimitz, dua perusak rudal pandu, dan satu penjelajah rudal pandu. Selain memiliki kekuatan serang sangat besar, kelompok penyerbu yang dipimpin Laksamana Nora Tyson itu punya kemampuan intersepsi rudal balistik. Pyongyang tengah mengembangkan rudal jarak jauh dengan hulu ledak nuklir yang mampu menghantam daratan AS.

Sejauh ini mereka telah lima kali melakukan uji coba nuklir, dua di antaranya tahun lalu. Analisis citra satelit yang dilakukan para pakar memperkirakan Korut tengah menyiapkan uji coba rudal yang keenam. Para pejabat intelijen AS memperingatkan Korut mungkin mampu merampungkan pengembangan rudal berhulu ledak nuklir itu yang bisa menjangkau AS kurang dari dua tahun. Uji coba rudal terbaru dilakukan Korut pada Rabu (5/4) dengan menembakkan rudal balistik jarak menengah dari Pelabuhan Sinpo ke Laut Jepang menjelang pertemuan puncak AS-Tiongkok.

Pada Februari, secara bersamaan empat rudal balistik meluncur ke lepas pantai timur. Tiga di antaranya jatuh dekat dengan Jepang yang disebut sebagai bom untuk menyerang pangkalan militer AS di Asia Tenggara sehingga memicu kemarahan Jepang. Namun, Korut mengatakan mereka diprovokasi latihan militer AS dan Korea Selatan yang dipandang sebagai latihan untuk menginvasi Korut. Agustus lalu, Pyongyang juga menguji rudal balistik kapal selam (SLBM) 500 km terhadap Jepang dengan kemampuan jauh melebihi tes sebelumnya. Sistem SLBM itu akan membuat ancaman Korut naik ke tingkat lebi tinggi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya