AS Ancam Serang kembali Suriah

Haufan Hasyim Salengke
09/4/2017 12:45
AS Ancam Serang kembali Suriah
(AFP/FREDERIC J. BROWN)

AMERIKA Serikat (AS) menegaskan siap menggempur kembali Suriah setelah dua kapal perang AS, USS Ross dan USS Porter yang berada di Laut Mediterania, meluncurkan 59 rudal jelajah dengan target Pangkalan Udara Shayrat di wilayah Provinsi Homs, Suriah, Jumat pagi (7/4).

Serangan rudal AS, menurut Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), menewaskan delapan anggota militer termasuk satu dokter militer. Namun, kantor berita Suriah, SANA, mengatakan serangan rudal AS telah merenggut sembilan warga sipil termasuk empat anak. Kantor berita BBC mengatakan kebenaran akan laporan tersebut belum dapat dikonfirmasi.

SOHR melaporkan enam pesawat militer Suriah yang tengah diperbaiki dan beberapa gedung serta stasiun radio yang berada di Pangkalan Udara Shayrat dilaporkan hancur. Berdasarkan gambar satelit, militer AS mengklaim serangan mereka telah menghancurkan radar dan sistem pertahanan Suriah. Sebanyak 20 pesawat militer Suriah diyakini turut hancur.

Ancaman kembali serangan AS dilontarkan Duta Besar (Dubes) AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nikki Haley di sidang darurat Dewan Keamanan PBB, Jumat (7/4) waktu setempat.

Haley menyampaikan peringatan sebagai aksi balasan itu terkait dengan serangan senjata kimia yang diduga kuat dilakukan militer rezim Bashar al-Assad di Kota Khan Shaykhun, Provinsi Idlib, Selasa (4/4).

Serangan dengan gas sarin atau klorin yang mendapat kecaman dunia tersebut menewaskan 88 warga sipil termasuk 29 anak serta melukai 500 orang lainnya.

"AS mengambil langkah yang sangat diukur tadi malam," kata Haley kepada Dewan Keamanan PBB. "Kami siap melancarkan (serangan) lagi, tapi kami berharap itu tidak perlu dilakukan," ujarnya.
Haley menegaskan dalam berurusan dengan Al-Assad, AS tidak bisa lagi mengedepankan prasangka baik. "AS tidak akan lagi menunggu Assad menggunakan senjata kimia tanpa konsekuensi apa pun," tegas Haley. "Hari-hari itu telah berlalu," ujarnya.

Rusia kecam AS

Pemerintah Assad menyebut serangan AS sebagai tindakan 'tolol dan tidak bertanggung jawab'.

Sekutu utama Suriah, Rusia, mengumumkan serangkaian langkah pembalasan, termasuk rencana memperkuat pertahanan udara Suriah.
"AS menyerang wilayah Suriah yang berdaulat," kata Wakil Dubes Rusia untuk PBB Vladimir Safronkov kepada Dewan Keamanan PBB. Ia mengecam aksi militer AS sebagai 'pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan tindakan agresi'.

Sekutu Suriah lainnya melontarkan hal senada. Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan 'para teroris' mendukung sahabat mereka, Trump, yang melancarkan serangan ke pangkalan udara Suriah.

"Orang ini (Trump) yang sekarang menjabat di Amerika mengklaim dia ingin memerangi terorisme, tetapi kini semua teroris menyambut serangan AS," ucap Rouhani yang meminta penyelidikan independen soal serangan senjata kimia di Idlib. Setelah serangan AS ke Suriah, popularitas Trump meningkat. Selain mendapat dukungan dari sekutunya: Inggris, Prancis, Jerman, Israel, dan Arab Saudi, Trump mendapat disambut positif dalam negeri.

Dalam sidang tertutup, senator Republik dan Demokrat sebagian besar mendukung sikap tegas Trump. "Sesuatu yang penting di bawah sistem pemerintahan kita bahwa tindakan semacam itu harus didukung Kongres," kata Justin Amash dari Republik. (AFP/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya