Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
DUTA Besar Indonesia untuk Filipina, Johny J Lumintang mengunjungi Sekolah Sukma Bangsa Pidie di Aceh pada Minggu, pekan lalu. Ia menyambangi 28 anak Filipina yang sedang mengenyam pendidikan di sekolah yang didirikan oleh Yayasan Sukma tersebut.
Rombongan duta besar didampingi Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk Filipina, Fahmy Lukman, dan Koordinator Eksternal Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk Filipina, Gotty Simbolon.
"Kami ingin berdialog dan melihat langsung anak-anak ini. Sejauh ini mereka baik-baik saja," kata Johny di lokasi sekolah.
"Kami usahakan beasiswa lewat Yayasan Sukma ini dapat terus berlanjut, melihat kondisi daerah mereka yang berkonflik, bukan untuk besok, tapi hasil untuk jangka panjang nanti antara kedua negara,” sambungnyanya.
Rombongan tiba di Sekolah Sukma Bangsa Pidie disambut siswa dengan pengalungan selempang khas Aceh dan tarian penyambutan. Koordinator acara, Saiful Bahri, yang juga Kepala SD Sukma Bangsa Pidie menyampaikan penari yang menyambut tamu ialah siswi Filipina yang telah mengenyam pendidikan selama hampir 7 bulan di sekolah tersebut.
"Ini menjadi kejutan tersendiri bagi tamu. Para tamu tidak menyangka bahwa anak-anak Filipina tersebut sudah sangat menyatu dengan kebudayaan Aceh," ujar Pak Saiful.
Setelah disambut dengan tarian Ranup Lampuan dan Ratoeh Jaroe, rombongan langsung berkeliling meninjau ruang kelas, asrama, dan dapur yang didampingi langsung oleh siswa asal Filipina.
Siswi asal Mindanao, Shyna Noor, yang mendampingi dubes berkeliling sekolah dan menjadi salah satu personel penari Ratoeh Jaroe saat menyambut tamu, mengungkapkan bahwa budaya Aceh sangatlah menarik, baik seni dan tariannya. Meski susah dipelajari, ia mengaku dapat menguasai Tari Saman hanya dalam jangka waktu satu minggu saja.
“Hanya dalam satu minggu saya bisa tari Aceh. Orang Aceh juga sangat baik, saya suka belajar di sini,” ujar siswi kelas tiga SMP Sukma Bangsa Pidie itu dalam bahasa Inggris.
Sementara, Montiro Macalnas Bla, siswa kelas tiga SMP Sukma Bangsa, asal Distrik Pob 1 Parang Maguindanao, Filipina, juga mengungkapkan dirinya bersama para siswa senegaranya merasa senang berada di Aceh.
Siswa yang menyukai pelajaran Bahasa Indonesia tersebut mengatakan ia dan teman-temannya sudah tujuh bulan belajar di sekolah tersebut. “Saya suka belajar di sini, fasilitasnya lengkap,” ujar Montiro sapaan akrabnya.
Seperti diketahui sebanyak 28 pelajar muslim asal Mindanao, Filipina mendapatkan beasiswa dari Yayasan Sekolah Sukma Bangsa Pidie. Mereka telah mengenyam pendidikan tingkat menengah di Sekolah Sukma sejak tujuh bulan lalu dan ditargetkan akan bersekolah di Sukma Bangsa Pidie hingga empat tahun ke depan. (MP/X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved