Konversi Hutan Picu Ular Mangsa Manusia

Richaldo Y Hariandja
04/4/2017 09:10
Konversi Hutan Picu Ular Mangsa Manusia
(Ular sanca batik (Python reticulatus) yang memakan manusia di Mamuju, Sulawesi Barat--- AFP/NASARUDDIN)

PERISTIWA ular sanca batik (Python reticulatus) memakan manusia di Mamuju, Sulawesi Barat, diduga akibat berubahnya fungsi hutan primer yang semula sebagai habibat binatang tersebut menjadi perkebunan kelapa sawit.

"Pasti karena hutan primer tempat dia (ular) tumbuh di sana puluhan tahun dikonversi menjadi perkebunan sawit," kata herpetologis dari Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, kemarin (Senin, 3/4).

Ia mengatakan itu terkait dengan dimangsanya seorang petani kelapa sawit di Desa Salubiro, Karossa, Mamuju, pekan lalu.

Menurutnya, sanca yang memakan manusia di Mamuju berukuran panjang 7 meter. Umurnya diperkirakan lebih dari 10 tahun. Sebelumnya, ular jenis serupa dengan panjang 5,3 meter juga memakan manusia. "Sangat make sense (masuk akal) kalau memang dia (ular) bisa memangsa manusia," ucap Amir.

Ia juga mengungkapkan manusia tidak sengaja dimangsa ular sebab ular pasti akan memangsa hewan yang lebih besar, selama hewan tersebut berdarah panas. Namun, kata Amir, manusia terbaca oleh sensor ular sebagai hewan berdarah panas karena ular melihat berdasarkan sensor panas mereka, bukan berdasarkan bentuk buruan.

Risiko manusia menjadi mangsa ular sanca, tuturnya, juga tergantung ukuran ular. Sanca batik merupakan jenis yang pintar beradaptasi dan dapat hidup di mana saja sehingga bisa bertahan hingga puluhan tahun. Termasuk pada hutan primer yang kini telah dikonversi menjadi perkebunan sawit. (Ric/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya