Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

222.026 Siswa SMK di Jateng Ikuti UNBK

Akhmad Safuan
03/4/2017 14:25
222.026 Siswa SMK di Jateng Ikuti UNBK
(MI/PALCE AMALO)

SEBANYAK 222.026 siswa SMK di Jawa Tengah yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Jawa Tengah hanya tinggal dua SMK
yang belum menyelenggarkan UNBK yakni di Wonogiri dan Demak.

Pemantauan Media Indonesia Senin (3/4) pelakasanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di beberapa daerah di Jawa Tengah berjalan
lancar. Sejak pagi hari siswa telah mulai memasuki ruang ujian di masing-masing sekolah yang melaksanakan UNBK tersebut. Namun di Demak
yakni SMK Al Kausariyah, Desa Jamus, Mranggen dua siswanya mengerjakan soal ujian dengan kertas.

"Sebanyak 3.949 siswa di 55 SMK di Demak sudah melaksanakan UNBK, sebagian menumpang di SMK lain tetrapi ada satu sekolah yang hanya dua
siswa masih mengerjakan soal dengan kertas," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Demak Anjar Gunadi.

Sementara itu dia siswa di Kendal nyaris tidak dapat menbgikuti UNBK, karena nama siswa tidak masuk dalam Daftar Nominasi Tetap (DNT) UNBK.

"Satu siswi SMK NU 01 Kendal dalam daftar nama nominasi sementara tercatat 378 namun yang keluar di DNT hanya 377 dan satu siswi tidak
tercatat," ujar Kepala Sekolah SMK NU 01 Kendal Mokh Izudin.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Gatot Bambang Hastowo mengatakan Sebanyak 222.026 siswa SMK di Jawa Tengah yang mengikuti
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), namun pada tahun ini ada dua SMK yang belum menyelenggarajkan UNBK yakni di satu di Wonogiri dan satu lagi di Demak.

Dengan jumlah siswa yang mengikuti UNBK tersebut, demikian Gatot Bambang Hastowo, maka Jawa Tengah telah melebihi target yang dicanangkan oleh pemerintah yang 80 persen (99,79%) satuan pendidikan (satpen) baik SMK negeri maupun swasta.

"Jumlahnya meningfkat cukup signifikan disbanding tahun lalu yang hanya 23% siswa SMK mengikuti UNBK," kata Gatot Bambang Hastowo usai meninjau pelaksanaan UNBK di beberapa sekolah di Semarang.

Ia mengakui bahwa beberapa SMK yang tidak memiliki perangkat komputer mencukupi terpaksa menumpang ke SMK atau SMA lain, sehingga tisdak
mengganggu pelaksanaan ujian itu. "Kebetulan untuk SMA dilaksanakan minggu depan, sehingga perangkat computer dapat dipeergunakan oleh SMK
yang belum mencukupi," tambahnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya