Tingkat Kekerasan Terhadap Anak Meningkat di Garut

Kristiadi
02/4/2017 19:15
Tingkat Kekerasan Terhadap Anak Meningkat di Garut
(ANTARA/Moch Asim)

TINGKAT kekerasan anak di Kabupaten Garut setiap tahun mengalami peningkatan. Kasus tersebut sebagian besar terjadi di lingkungan keluarga dan pelakunya didominasi orang terdekat korban. Sejak 2015 sampai 2016 mencapai 190 kasus.

''Kekerasan terhadap anak paling banyak di dalam keluarga dan bisa diibaratkan sebagai fenomena gunung es. Pada 2015 telah mencapai 78 kasus dan di 2016 ada 112 kasus. Tetapi masih banyak masyarakat tidak melaporkan kepada aparat keamanan,'' kata Kepala Bidang Advokasi Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Nitta K Wijaya, Minggu (2/4).

Dengan total 190 kasus sejak 2015-2016, jenis pencabulan dan pemerkosaan telah mencapai 35 orang anak. Mereka menjadi korban pelecehan seksual dan satu kasus penjualan orang. Kasus kekerasan ini biasanya lebih disebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai pentingnya peran orangtua, pendidikan agama hingga latar belakang ekonomi.

''Penyelesaian kasus kekerasan sering kali dihadapkan dengan sejumlah kendala. Misalnya dalam beberapa kasus kekerasan, penanganannya selalu terhenti setelah pihak pelaku dan keluarga korban melakukan proses mediasi,'' ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas PPKBPPPA Kabupaten Garut Rahmat Wibawa mengakui terjadi peningkatan kasus kekerasan terhadap anak. Namun secara perlahan ada kesadaran dalam masyarakat sehingga kasus ini bisa terungkap.

''Kasus peningkatan kekerasan anak hampir lima kali lipat dalam setahun. Banyaknya kasus terjadi disebabkan karena kurangnya pemahaman mengenai pentingnya peran orangtua untuk melindungi anak,'' ungkapnya.

Rahmat mengungkapkan kasus pencabulan anak di 2016 telah menimpa 29 korban dengan pelaku satu orang. Semua korban kekerasan anak telah diberikan pendampingan hukum dan rehabilitasi. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya