Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEPOLISIAN Polda Jawa Tengah menetapkan satu tersangka dalam kasus pembunuhan seorang siswa SMA Taruna Nusantara yakni Kresna Wahyu Nurachmad yang tewas pada Jumat (31/4) pagi. Tersangka berinisial ANR merupakan teman satu kamar korban.
Polisi berhasil mengungkapkan bahwa ANR membunuh korban dengan menggunakan pisau pada saat korban dalam keadaan tidur. Motif pembunahan karena tersangka ANR merasa sakit hati dan dendam kepada korban karena ketahuan mencuri uang temannya dan dinasehati korban.
Selain itu, telepon genggam pelaku pernah disita oleh penjaga saat korban meminjamnya. Kemudian korban tidak ingin mengurusnya sehingga pelaku dendam.
Pada saat olah TKP polisi menyita sejumlah barang bukti seperti 1 buah pisau dan pakaian seperti seragam, kaus dalam dan celana yang tersangka gunakan pada saat membunuh korban.
Polisi juga telah memeriksa 17 saksi diantaranya 13 siswa, 3 pamong atau penjaga dan satu petugas toserba.
Tersangka dikenakan Pasal 80 ayat 3 junto Pasal 76 c/ uu Nomor 35 Tahun 2014 dan Pasal 330 junto 338 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun. Akibat perbuatannya kini tersangka secara otomatis telah dikeluarkan dari sekolah SMA Taruna Nusantara.
Mayjen TNI Puguh Santoso, Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara mengatakan kini tersangka sedang diamankan di Polres Magelang hingga proses penyidikan selesai dilakukan sesuai dengan sistem peradilan pidana anak.
Sementara itu, Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (Ikastara) meminta aparat penegak hukum untuk bertindak profesional, transparan dan adil dalam mengusut kasus ini. "Siapa pun pelakunya dan apapun alasannya, serta memastikan prosesnya berjalan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikastara, M Rachmat Kaimuddin dalam siaran pers yang diterima di Magelang, Sabtu (1/4).
Ia mengatakan tegaknya hukum dalam proses ini merupakan salah satu komponen penting dalam memastikan peristiwa ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. "Kami menyatakan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Sungguh suatu kehilangan yang sangat besar bagi kami maupun keluarga almarhum. Kami berharap keluarga besar almarhum diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini."
Ia menyampaikan keprihatinan atas terjadinya peristiwa tersebut. Pihaknya mendukung sepenuhnya upaya pengurus sekolah dan Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara selaku institusi pengelola SMA Taruna Nusantara untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan untuk memastikan peristiwa seperti ini dan sejenisnya tidak akan terjadi lagi.
Pihaknya juga mendukung setiap langkah yang dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif peristiwa ini terhadap siswa-siswi SMA Taruna Nusantara maupun terhadap keluarga besar SMA Taruna Nusantara.
Ia menuturkan kejadian ini merupakan kejadian yang pertama kali dalam sejarah panjang 27 tahun SMA Taruna Nusantara. "Di kampus ini kami diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam pergaulan sehari-hari. Ada kode kehormatan yang harus kami patuhi. Kami diajarkan kebersamaan, sehingga merasa setiap dari kami, merupakan saudara, bagian dari keluarga, bukan sekadar teman yang bersekolah di SMA yang sama. Jadi, kejadian ini benar-benar tidak terduga dan jauh dari nilai-nilai yang diajarkan kepada kami," katanya.(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved