Ciptakan Tenaga Kerja Mumpuni

Bay/S2-25
31/3/2017 05:31
Ciptakan Tenaga Kerja Mumpuni
(ANTARA/Moch Asim)

UPAYA mengembangkan program pendidikan kejuruan melalui SMK terus digeber pemerintah. Tujuannya agar lulusan SMK dapat terserap di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Kalangan SMK pun secara kreatif berupaya meningkatkan mutu para siswa mereka dengan program magang atau praktik kerja di dunia industri, baik di dalam maupun luar negeri.

Salah satunya adalah SMK Negeri 1 Pacet Jawa Barat.

SMK tersebut memiliki program magang ke Jepang sejak 2012.

Kepala SMKN 1 Pacet Iwan Gunawan didampingi Wakil Kepala Yan Ahmad mengemukakan pihaknya bersyukur para lulusan dan alumninya banyak terserap di DUDI dan dapat magang praktik di dalam negeri dan luar negeri.

"Alhamdulillah, 100% lulusan sekolah kami terserap ke dunia kerja. Banyak siswa kami magang dan bekerja di Jepang, khususnya bidang pertanian," ungkap Iwan.

Para alumnus yang magang di Jepang selama tiga tahun, biasanya kemudian diterima di perusahaan Jepang di Jakarta.

Ada juga yang lantas menjadi entrepreneur (wirausaha) sekembalinya ke Tanah Air.

Selama magang di 'Negeri Sakura', mereka mendapat gaji sekitar Rp15 juta per bulan. Syarat magang ke Jepang bagi para siswa dites antara lain tes tertulis, fisik, serta kesehatan.

Yan Ahmad menambahkan, SMKN 1 Pacet yang merupakan SMK rujukan, terutama dalam bidang agrowisata, memiliki sistem teaching factory, yakni konsep yang mengadakan miniatur industri di sekolah. Dua program yang tengah berjalan terkait dengan sistem tersebut ialah pengolahan makanan ringan dan budi daya tanaman sayuran, seperti paprika.

"Kita berorientasi pada proses untuk pembelajaran siswa yang mengarah pada kegiatan produk sesuai yang dilakukan industri," ungkapnya.

Guna memastikan proses pembelajaran ala teaching factory itu berjalan baik, SMKN 1 Pacet berkolaborasi dengan perusahaan di sektor terkait.

Untuk budi daya tanaman, pihaknya menggandeng Living Organic, sementara untuk makanan ringan, menggandeng PT Akasawira.

Lebih lanjut, melalui Direktorat Pembinaan SMK Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), SMKN 1 Pacet mendapat bantuan dari Jerman bantuan berupa sarana dan prasarana lengkap serta program peningkatan kapasitas.

Angin segar

Dalam kesempatan terpisah, Kepala SMKN 12 Bandung RM Lukman mengatakan upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mengembangkan sekolah kejuruan menjadi angin segar bagi kemajuan SMK.

Bukan hanya bagi para siswa, melainkan juga bagi tenaga didik.

Sekolahnya, via Direktorat SMK Dikdasmen Kemendikbud, telah mendapat bantuan untuk mengiriman tenaga didiknya studi dua bulan ke Prancis, juga ke Belanda.

"Ada angin segar. Bulan ini kami mengirim dua guru produktif untuk belajar bidang pesawat udara ke Prancis," terang Lukman.

Ia berharap pelatihan guru produktif ke luar negeri itu dapat meningkatkan kualitas tenaga didik SMKN 12 yang dikenal sebagai SMK penerbangan terkemuka.

Adapun untuk praktik magang kerja bagi para siswa, pihaknya telah bekerja sama dengan Garuda Indonesia dan Lion Air.

Bahkan, kini banyak alumnus SMK tersebut bekerja menjadi manajer di kedua maskapai penerbangan terkenal itu.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya