Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMERINTAH melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus menggenjot performa pendidikan kejuruan atau sekolah menengah kejuruan (SMK).
Harapan mereka SMK dapat mencetak generasi penerus bangsa yang terdidik, terlatih, serta siap bekerja di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Untuk mencapai tujuan itu, Kemendikbud menyasar tiga target utama.
Target tersebut ialah SMK dapat memenuhi standar mutu yang meliputi guru, fasilitas, dan kegiatan pembelajaran; program keahlian dan kompetensi siswa sesuai dengan kebutuhan industri; dan minimal 80% lulusan SMK dapat terserap pada DUDI atau berwirausaha pada tahun pertama.
Dalam pemenuhan standar mutu, Direktorat Pembinaan SMK Dikdasmen Kemendikbud membagi lagi kategori dalam empat hal, yakni mutu kelembagaan, mutu tenaga pengajar, mutu proses pembelajaran, dan mutu lulusan.
Mutu kelembagaan mencakup pengajar, mutu proses pembelajaran, dan mutu lulusan.
Mutu kelembagaan mencakup tata kelola sekolah, fasilitas sekolah, kerja sama dengan industri, dan struktur kurikulum yang mengacu pada kebutuhan industri.
"Tata kelola sekolah harus mampu menyeimbangkan yang dimiliki dengan kebutuhan. Misalnya pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) secara transparan, pengelolaan sumbangan masyarakat untuk pengembangan mutu, dan perencanaan diferensiasi mutu," papar Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad.
Tentang kualitas pengajar, Kemendikbud mengupayakan rasio guru produktif menjadi 60% dan guru adaptif normatif menjadi 40%.
Pencapaian rasio tersebut dilakukan dengan cara merekrut tenaga dari industri sebagai bagian pengajar di sekolah.
Begitu pun para guru diundang ke industri guna memahami perkembangan terkini sehingga yang diajarkan bersesuaian dengan kebutuhan pekerjaan.
Target guru produktif dalam tiga tahun ke depan mencapai 91 ribu orang.
Untuk memenuhinya, dilakukan pendidikan keahlian ganda bagi guru adaptif normatif menjadi guru produktif. Program keahlian ganda telah mencetak 12.600 guru produktif dan ditambah menjadi 15 ribu guru produktif pada tahun ini. Saat ini guru SMK sekitar 300 ribu orang.
Proses pembelajaran SMK ke depan harus mengacu pada kebutuhan dan kemajuan industri. Setiap sekolah diberi kebebasan berekspresi asal sejalan dengan kurikulum yang diisi dengan pembelajaran produktif 5 jam per minggu. Penerapan proses pembelajaran tidak lagi berbentuk simulasi, tapi langsung dengan realisasi produk dan jasa.
Contohnya SMK perhotelan membangun hotel guna melatih para siswa secara langsung lewat pembelajaran di sekolah dan praktik atau magang di hotel tersebut.
Direktorat Pembinaan SMK juga memberlakukan masa magang di industri menjadi lebih lama, dari tiga bulan menjadi enam bulan.
Selain itu, salah satu penguatan lulusan SMK melalui ujian nasional dan ujian kompetensi yang disinkronkan dengan lembaga sertifikasi. Dengan demikian, lulusan SMK mengantongi sertifikat kompetensi yang diakui Badan Nasional Standar Profesi (BNSP) sehingga banyak terserap pada DUDI.
Berbasis kompetensi
Direktur Pembinaan SMK Dikdasmen Kemendibud Mustaghfirin Amin menambahkan, pihaknya terus-menerus memformulasikan spektrum kurikulum yang cocok dengan kebutuhan industri sehingga tidak mengacu pada kurikulum lama.
"Basisnya pada kompetensi, bukan keilmuan, karena kami membekali siswa menjadi teknisi menengah yang siap bekerja di industri sehingga tidak terlalu memerlukan dasar keilmuan panjang. Kami fokus pada keahlian masa kini untuk industri," ujarnya.
Saat menyinggung harapan Dirjen Dikdasmen Kemendikbud agar target 80% di tahun pertama lulusan SMK dapat bekerja atau berwirausaha, ia menyatakan hal tersebut telah tercapai.
"Alhamdulillah, 80% para lulusan SMK pada enam bulan pertama sudah bekerja," tuturnya.
Mustaghfirin memprogramkan terdapat SMK di 20 kawasan industri, seperti Batam, Cilegon, Cikarang, Bekasi, Malang, Bandung, Semarang, dan Surabaya.
SMK terdekat di kawasan industri menjadi rujukan, pengampu, dan penghubung dengan SMK lain yang mau praktik kerja industri dengan menghubungi SMK di kawasan industri tersebut.
Pihaknya berharap SMK sebagai pemimpin kejuruan.
Maknanya SMK menginspirasi anak muda dapat berkarier di kejuruan.
SMK dapat menginisiasi anak bangsa untuk produktif mengelola sumber daya dan peluang di negeri ini.
Ia mencontohkan sekarang 80% pekerja perhotelan merupakan lulusan SMK sehingga industri tergerak karena suplai tenaga SMK mencukupi.
Hingga kini ada 4,6 juta siswa SMK pada 2017 yang berarti meningkat tajam ketimbang empat tahun lalu yang hanya 750 ribu siswa.
(Bay/S-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved