Geolog UGM Teliti Batuan 3,8 Miliar Tahun

AT/H-1
30/3/2017 03:51
Geolog UGM Teliti Batuan 3,8 Miliar Tahun
(MI/Agus Utantoro)

GEOLOG Universitas Gadjah Mada (UGM) Nugroho Imam Setiawan telah menyelesaikan ekspedisi penelitian di Antartika.

Nugroho merupakan peneliti pertama UGM dan wakil ASEAN yang mengikuti penelitian masa depan Planet Bumi di Antartika yang diselenggarakan Japan Antartic Research Expedition (JARE).

Dosen Departemen Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM itu mengungkapkan pengalamannya setelah kembali dari ekspedisi selama 4 bulan sejak 27 November 2016 hingga 22 Maret 2017.

Ekspedisi JARE 58 diikuti 80 anggota dan 35 orang di antaranya merupakan peneliti.

Penelitian kali ini dibagi dalam 10 topik, antara lain meteorologi, atmosfer, biologi terestrial, oseanografi, geofisikia, geodesi, dan geologi.

"Saya masuk tim geologi yang beranggotakan delapan orang. Sekitar 30 hari kami melakukan survei geologi di Antartika," tuturnya kepada wartawan di Ruang Sidang Pimpinan UGM, kemarin.

Nugroho berkisah, dalam tim geologi setiap anggota memiliki satu tugas utama.

Nugroho sendiri bertugas mengobservasi cuaca harian.

Dua kali dalam sehari dia mencatat kondisi cuaca saat itu.

Setiap hari tim geologi rutin mengumpulkan sampel batuan metamorf di setiap lokasi penelitian.

Ada delapan titik survei geologi yang mereka jelajahi, yaitu Akebono, Akarui, Tenmodai, Skallevikhalsen, Rundvageshtta, Langdove, West Ogul, Mt Riiser Larsen.

"Kami berusaha menyingkap batuan metamorf, batuan tertua di bumi berusia 3,8 miliar tahun yang ada di Antartika," ujarnya.

Batuan-batuan tersebut akan diteliti secara mendalam oleh Nugroho.

Harapannya dapat dipelajari sejarah pembentukan dan perkembangan bumi.

Penelitian berlangsung saat di Antartika musim panas sehingga matahari bersinar 24 jam dengan suhu berkisar -5 derajat hingga -2 derajat, sementara suhu maksimum 2 derajat.

Rektor UGM Dwikorita Karnawati bangga atas pencapaian Nugroho.

"Selamat untuk Mas Nugroho, menjadi orang pertama dari UGM yang berhasil menginjakkan kaki di Antartika," ucapnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya