Djarot Ingin Masyarakat Petik Nilai Persatuan dari Film

Putri Anisa Yuliani
25/3/2017 21:35
Djarot Ingin Masyarakat Petik Nilai Persatuan dari Film
(MI/RAMDANI)

MEMETIK nilai persatuan tak hanya dari buku, diskusi, maupun kuliah umum. Film pun bisa menjadi media untuk memetik nilai persatuan.

Hal itu lah yang diungkapkan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, seusai acara nonton bareng (nobar) film berjudul Bid'ah Cinta di Cinema XXI Plaza Indonesia, Jakarta, Sabtu (25/3) petang.

Film yang menceritakan perbedaan paham dalam agama Islam antarkeluarga dari dua insan yang saling mencintai itu mengajarkan betapa intoleransi tidak hanya tumbuh dari yang berbeda agama, melainkan juga dari yang seagama.

"Apalagi di Jakarta ini, isu intoleransi sangat kuat. Saya harap film ini bisa diputar terus lewat gelaran nonton bareng seperti ini. Supaya masyarakat belajar mengatasi permasalahan yang masih berada di level lokal," ungkapnya.

Djarot yang menonton ditemani sang istri, Happy Farida, pun mengungkapkan dirinya yang saat menjadi Wakil Gubernur juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Harian Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI, harus bekerja keras untuk meredam isu intoleransi.

Dalam programnya, ia mengadakan banyak dialog antaragama dan sekolah bina perdamaian dengan menghadirkan pelajar dari berbagai agama untuk belajar perdamaian.

"Belajarnya ganti-gantian, pernah di pondok pesantren, pernah juga di vihara, di pastoran. Intinya supaya seluruh umat beragama saling mempelajari satu sama lain sehingga saling memahami," kata Djarot.

Menurutnya, pemahaman itu lah yang akan menjadikan antara umat beragama bisa hidup rukun dan menciptakan perdamaian.

"Kita hidup di Indonesia dengan kebinekaan yang ada. Itu lah yang harus kita cintai dan kita banggakan. Jangan jadikam perbedaan jadi potensi konflik melainkan jadikan sesuatu yang mengindahkan," jelasnya.

Menanggapi sempitnya masa tayang film Bid'ah Cinta yang hanya diputar selama 8 hari di bioskop, hal ini semakin menguatkan Djarot untuk membangun bioskop-bioskop murah di Jakarta. Menurutnya, film nasional yang mulai bangkit juga bisa memberi pengajaran yang bermakna sehingga harus diberi ruang agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.

"Saya makin kuat untuk membuat bioskop murah ya. Karena film ini bisa memberi pengajaran. Apalagi film nasional kita sudah tumbuh," tukasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya