Biaya Haji Tahun Ini Naik sekitar Rp250 Ribu

Renatha Swasty
23/3/2017 18:29
Biaya Haji Tahun Ini Naik sekitar Rp250 Ribu
(FOTO ANTARA/Adi Lazuardi)

PANITIA Kerja (Panja) Komisi VIII DPR dan Kementerian Agama sepakat Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1438 Hijriah atau 2017 yang dibayarkan jemaah haji atau direct cost sebesar Rp34.890.312. Ada penambahan biaya sejumlah sekitar Rp250.000 dari besaran BPIH tahun lalu.

"Panja BPIH Komisi VIII DPR dan Panja BPIH Kementerian Agama menyepakati komponen direct cost penyelenggaraan ibadah haji tahun 1438 H/2017 M rata-rata per jemaah sebesar Rp34.890.312," kata Ketua Komisi VIII DPR, Ali Taher, saat memberi keterangan resmi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/3).

Ali membeberkan, jumlah uang itu sudah termasuk harga rata-rata komponen penerbangan (tiket, airport tax, dan passenger service) sebesar Rp26.143.812. Penerbangan dibayar seluruhnya oleh jemaah.

Lalu, pemondokan di Mekkah sebesar SAR4.375 dengan rincian SAR3.425 yang diambil dari dana optimalisasi (indirect cost) dan sebesar SAR950 atau Rp3.391.500 dibayar jemaah. Adapun biaya hidup selama 41 hari saat ibadah sejumlah SAR1500 atau sebesar Rp5.355.000 yang dibayar seluruhnya oleh jemaah.

Angka yang dikeluarkan jemaah naik kurang lebih Rp250.000 dari tahun lalu. Pada ibadah haji 1437 H/2016 M, jemaah membayar Rp34.641.340.

Adapun pada ibadah haji 2017, disepakati biaya rata-rata pemondokan di Madinah sebesar SAR850 dengan sistem sewa musim dan dibiayai dari dana optimalisasi (indirect cost). Sementara tahun ini disepakati BPIH yang dikeluarkan dari dana optimalisasi sebesar Rp5.486.881.475.537.

"Dengan rincian biaya perjalanan jemaah di Arab Saudi sebesar Rp4.735.588.353.090; biaya pelayanan jemaah di dalam negeri Rp270.182.591.077; biaya operasional haji di Arab Saudi sebesar Rp274.045.591.470; dan biaya operasional haji dalam negeri Rp167.064.939.900," beber Ali.

Panja juga menyepakati alokasi anggaran untuk kebutuhan mendesak yang dikeluarkan dari dana optimalisasi sebesar Rp40 miliar. Nantinya uang itu untuk antisipasi selisih kurs, force majeure, dan kemungkinan timbulnya biaya tidak terduga.

Ali menuturkan, komponen penerbangan dan seluruh transaksi dalam negeri menggunakan rupiah. Sedang biaya operasional haji di Arab Saudi menggunakan mata uang Saudi Arabia Riyal (SAR) dengan nilai kurs SAR1 sebesar Rp3.570.

Ali menyebut pelaksanaan ibadah tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya. Sebab, ada kenaikan kuota haji sebesar 31.4%.

Tahun ini, jemaah haji sejumlah 204.000 jemaah dari total kuota nasional sebanyak 221.000. Sedang petugas haji sebanyak 3.500. (MTVN/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya