Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
STIGMA kerap masih melekat erat di benak masyarakat Indonesia terhadap pengidap autis. Padahal, potensi yang ada dalam diri penyandang autis bisa melebihi kemampuan anak normal pada umumnya terutama di bidang musik dan menggambar.
Interface.BPN & Optima Media di bawah naungan manajemen NAVAPLUS Group meluncurkan program Kita Sama dalam rangka meningkatkan kepedulian sesama terhadap masa depan anak penyandang autis. Kegiatan tersebut meliputi ajang lomba foto bercerita dan menggambar khusus bagi penyandang autis.
"Kita ingin mengubah persepsi masyarakat kalau sebenarnya anak autis itu bisa lebih berprestasi. Yang jelas, mereka punya hak untuk bisa terus menggali potensi yang dimiliki agar kelak bisa menjadi pribadi yang mandiri di masa depan," ujar Presiden Direktur NAVAPLUS Group saat acara Peluncuran Program Kita Sama di Jakarta, Selasa (28/2).
Lebih lanjut, Rani Karina Basri selaku Community Marketing Director Interface BPN menjelaskan, kegiatan lomba foto bercerita terbuka untuk umum. Salah satu tujuannya untuk melihat sudut pandang masyarakat saat ini terhadap penyandang autis lewat karya foto yang dilombakan.
Setiap warga Indonesia tanpa terkecuali berhak mengirimkan foto terbaiknya dalam bentuk rangkaian foto minimal 3-6 foto yang disertai cerita (caption) minimum 200 kata. Karya tersebut dikirimkan ke email programkitasama@gmail.com atau akun instragram dengan menyertaka tagar #FOTOKITASAMA dan/atau #GAMBARKITASAMA dengan mention @programkitasama.
"Jadi tidak perlu menunggu keluarga atau kerabat dekat kita sampai ada yang autis untuk peduli. Semuanya bisa dimulai dari sekarang," tandasnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Autisme Indonesia Ferina Widodo mengaku sangat mendukung program Kita Sama. Bahwasanya dimulai dari orang tua dan lingkungan sekitar, dukungan terhadap anak penyandang autis akan sangat membantu tumbuh kembang anak terutama dalam meraih masa depan.
Psikolog Anak dari Tiga Generasi Saskhya Aulia Prima, M.Psi pun mengakui dewasa ini masih ada orang tua yang menganggap kelebihan pada anak penyandang autis sebagai kekurangan, bukan dijadikan sebagai tantangan.
Padahal, hasil riset terbaru Mottron pada 2011 menyebutkan bahwa berdasarkan hasil eksperimen terbukti kemampuan daya ingat anak penyandang autis sangat kuat. Selain itu, mereka sangat kreatif dan fokus terhadap suatu pekerjaan sehingga sangat mungkin lebih berhasil.
"Mulai dari sekarang orang tua harus mengubah mindset tersebut agar anak mendapatkan penanganan yang tepat," ucapnya.
Ia pun mengungkapkan sejak beberapa waktu ke belakang terapi seni (art therapy) dianggap paling bagus karena kegiatannya yang menyenangkan bisa melepas ketegangan anak sehari-hari. Melalui gambar juga bisa memperkecil jarak (gap) yang sering kali terjadi lantaran ketidaktahuan. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved