Presiden Minta Jangan Ada Lagi Gizi Buruk

Achmad Zulfikar Fazli/MTVN
28/2/2017 10:57
Presiden Minta Jangan Ada Lagi Gizi Buruk
(Presiden Joko Widodo memukul gong untuk membuka rapat kerja kesehatan nasional (rakerkesnas) 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa 28 Februari 2017---Foto: MTVN/Achmad Zulfikar Fazli.)

PRESIDEN Joko Widodo secara resmi membuka rapat kerja kesehatan nasional (Rakerkesnas) 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (28/2). Presiden menegaskan bahwa bidang kesehatan sangat esensial dan fundamental. Untuk itu Presiden ingin ke depan tidak ada lagi anak-anak yang terkena gizi buruk.

"Ini yang harus diselesaikan, ada satu orang saja di sebuah daerah, dua orang, tiga orang, harus ditangani sebaik-baiknya," kata Presiden.

Presiden Jokowi meminta pemerintah juga harus memiliki informasi yang baik tentang kesehatan masyarakat. Hal ini guna membuat Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.

"Kita harus berada pada track yang benar. Percuma kita bersaing, mau berkompetisi dengan negara lain kalau keadaan seperti ini (gizi buruk) masih ada," ucap dia.

Ia pun mengaku telah berbicara dengan Menkes, Nila F. Moeloek. Dia minta tidak ada lagi kasus gizi buruk di Tanah Air. Menurut Presiden masalah ini sebetulnya bisa diselesaikan oleh pemerintah (daerah). Sayangnya, selama ini pemerintah tidak fokus dalam menyelesaikan hal yang menjadi tanggung jawabnya tersebut.

"(Ke depan) Tidak ada lagi anak yang menderita kekurangan gizi di negara berpendapatan menengah seperti ini. Dan, tidak ada anak yang pantas meninggal. Kita harus cegah," tegas dia.

"Kita semua tahu bagaimana mencegahnya. Semua dokter, semua bidan harus bekerja. Inilah beban yang harus kita selesaikan apabila kita ingin pada 2045 kita masuk ke -5 besar negara dengan PDB terbesar," sambung dia.

Pada Rakerkesnas yang mengusung tema 'Sinergi Pusat dan Daerah dalam Pelaksanaan Pendekatan Keluarga untuk Mewujudkan Indonesia Sehat' itu diikuti oleh 1.787 peserta dan diselenggarakan pada 26 Februari 2017-1 Maret 2017. Kegiatan ini merupakan media komunikasi dan interaksi antara pusat dan daerah dalam mensinergikan pelaksanaan pembangunan kesehatan.

Pembangunan kesehatan dinilai sebagai investasi utama bagi pembangunan sumber daya manusia. Dasar pembangunan kesehatan ini adalah upaya meningkatkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan setiap orang untuk dapat berperilaku hidup yang sehat. Sehingga, dapat mencapai derajat kesehatan masyarakat yang tinggi.

Pada acara tersebut Presiden didampingi Menkes Nila F. Moeloek, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Jokowi menabuh gong sebanyak tiga kali sebagai tanda pembukaan Rakerkernas 2017.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya