Anak-Anak Paling Rentan Terkena Dampak Karhutla

28/2/2017 05:45
Anak-Anak Paling Rentan Terkena Dampak Karhutla
(ANTARA/ROSA PANGGABEAN)

ANAK-ANAK dinilai menjadi pihak yang paling rentan terkena dampak buruk kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kesehatan dan kelancaran pendidikan mereka terancam akibat kabut asap yang ditimbulkan.

"Kesehatan dan pendidikan merupakan komponen pembangunan manusia. Bencana karhutla akan berdampak pada turunnya indeks pembangunan manusia, dalam hal ini tumbuh kembang anak. Kita tidak bisa melihat ini sebagai isu sederhana," ujar Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Lenny Rosaline, dalam acara lokakarya bertajuk Analisis Kebijakan Publik atas Dampak Kebakaran Hutan Lahan terhadap Kesejahteraan Anak, di Jakarta, kemarin.

Sayangnya, hingga saat ini pemerintah belum mempunyai data yang terintegrasi mengenai jumlah anak yang tinggal di wilayah rentan karhutla.

Padahal, data itu sangat diperlukan untuk menyusun langkah pencegahan dan penanggulangan dampak karhutla pada anak.

Data itu juga diperlukan sebagai acuan dalam menyinkronkan kebijakan antara pusat dan daerah.

Pemerintah, ujar dia, memiliki banyak regulasi yang mengatur hal-hal terkait dengan penanganan kesehatan dalam kondisi bencana.

"Hanya, koordinasi di tataran implementasi yang kurang berjalan," cetusnya.

Senada, Direktur Humanitarian Emergency Affair Wahana Visi Indonesia Margaretha Siregar mengatakan karhutla yang terus berulang terjadi di Indonesia mengancam kesehatan anak-anak.

Tak hanya itu, bencana karhutla yang berlangsung lama seperti pada 2015 juga berdampak pada terhentinya proses belajar di sekolah untuk sementara waktu.

Karena besarnya dampak karhutla pada anak, pemerintah bersama pihak lintas sektor, salah satunya Unicef, mendorong upaya untuk meminimalkan risiko itu dengan menguatkan sistem peringatan dini.

"Misalnya bagaimana memperkuat monitoring polusi udara di sekolah dan memastikan kesiapan unit fasilitas kesehatan," terang Deputy Representative of Unicef Indonesia Lauren Rumble.

Selain itu, lanjutnya, kesadaran masyarakat mengenai dampak negatif karhutla perlu ditingkatkan sehingga mereka dapat mengubah perilaku yang dapat menyebabkan karhutla, seperti membuka lahan pertanian dengan pembakaran. (Ind/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya