Sastrawan Gerson Poyk akan Dimakamkan di NTT

PO/H-2
25/2/2017 03:41
Sastrawan Gerson Poyk akan Dimakamkan di NTT
(ANTARA/Dodo Karundeng)

SASTRAWAN Gerson Poyk meninggal dunia di usia 86 tahun setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Hermina, Depok, Jawa Barat, kemarin.

Jenazah sastrawan kelahiran Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, itu akan diberangkatkan ke kampung halamannya, hari ini.

"Jenazah akan diberangkatkan ke Kupang pada Sabtu (25/2)," kata Lanny Koroh, keluarga Gerson.

Laki-laki yang lahir pada 16 Juni 1931 itu dikenal lewat karya-karyanya yang dimuat di berbagai media massa serta dijadikan sebagai rujukan dalam pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.

Ia mengawali karier sebagai penulis pada 1950 dan atas prestasinya ia menerima banyak penghargaan sebagai sastrawan maupun sebagai wartawan.

Ada 13 karya Gerson yang terkenal, di antaranya berjudul Hari-Hari Pertama (1968), Sang Guru (1971), Cumbuan Sabana (1979), Giring-Giring (1982), Matias Akankari (1975), Oleng-Kemoleng dan Surat-Surat Cinta Rajagukguk (1975), serta Nostalgia Nusa Tenggara (1976).

Gerson pun pernah bekerja sebagai wartawan di Harian Sinar Harapan, pada 1962 hingga 1970.

Antara 1970-1971, suami Atoneta Saba itu menerima beasiswa untuk mengikuti International Writing Program di University of Lowa, Amerika Serikat.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya