Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
"MAU bagaimana lagi, namanya juga sudah peraturan pemerintah." Ucapan itu dilontarkan Mayanta, 25, kasir Alfamart A Yani Km 1, Banjarmasin, Kalsel, untuk menjawab keluhan warga Banjarmasin yang biasa mereka dengar akibat pelarangan kantong plastik di kota itu.
Menurutnya, sejak program itu digulirkan pemerintah setempat melalui peraturan wali kota, mereka sering mendapati pengunjung yang mengeluh.
Akan tetapi, toko ritel tempat Mayanta bekerja memberikan pilihan kepada pelanggan untuk memakai kardus jika memang tidak memiliki kantong belanja yang dibawa dari rumah.
Opsi itu disambut dengan baik meskipun tidak semua orang menyukainya. "Kebanyakan yang dikasih kardus itu yang tidak tahu mengenai peraturan ini," ujarnya sambil tertawa.
Sekitar 200 meter dari ritel Alfamart, terdapat ritel modern nonjejaring. Ritel bernama Minimarket Eva tersebut tidak memberikan opsi kardus, tetapi memajang kantong belanja berbahan kain seharga Rp15 ribu. "Ini kami datangkan langsung dari Surabaya," ucap Rini sang kasir.
Rini mengatakan ada pengunjung yang tidak jadi belanja saat mengetahui tidak disediakannya kantong plastik. Bahkan, tidak jarang ada yang bergumam sebelum pergi untuk berbelanja di ritel yang lebih besar yang berada tepat di perbatasan Kota Banjarmasin demi kantong belanja plastik gratis.
"Benar, mereka banyak juga yang rela berkendara 15 menit dari Kota Banjarmasin hanya karena di sana tidak ribet (bawa kantong belanja sendiri)," timpal Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina saat ditemui Media Indonesia, Sabtu (18/2) lalu.
Karena itu, lanjut dia, dirinya sudah mengadakan pembicaraan dengan Gubernur Kalimantan Selatan agar menjadikan pelarangan kantong plastik sebagai kebijakan provinsi.
Banjarmasin, dikatakan Ibnu, sudah merasakan dampak pengurangan sampah plastik selama peraturan tersebut dijalankan. Bahkan, tidak ada pemandangan sampah kantong plastik berdasarkan pemantauan yang dilakukan. "Ada pengurangan sekitar 600 ton sampah per hari. Sampah plastik di Banjarmasin 30%," terang Ibnu.
Karena itu, dirinya menyatakan akan tetap menjalankan pelarangan kantong plastik di kotanya meskipun ada penolakan dari asosiasi maupun lembaga swadaya masyarakat. Bahkan, pada 2017, rencana tersebut akan menyasar pasar-pasar tradisional.
"Kalau di pasar tradisional ini tantangannya berbedalah. Saya berharap sembari pemda lakukan edukasi, masyarakat yang peduli juga menyadarkan orang di sekitar mereka," tukas Ibnu.(H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved