LIPI Targetkan Hasilkan Fitofarmaka Ke-6 di Indonesia

MI
20/2/2017 09:34
LIPI Targetkan Hasilkan Fitofarmaka Ke-6 di Indonesia
(Wikipedia)

LEMBAGA Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menargetkan mampu menghasilkan fitofarmaka ke-6 untuk Indonesia dari ekstrak daun sukun untuk menyembuhkan penyakit kardiovaskular, diabetes, dan inflamasi.

"Mudah-mudahan (ekstrak daun) sukun bisa jadi fitofarmaka ke-6. Itu akan jadi fitofarmaka pertama yang bukan dihasilkan pihak swasta," kata Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Enny Sudarmonowati di Bali, Sabtu (18/2).

Hingga saat ini lima produk fitofarmaka yang dimiliki Indonesia dihasilkan swasta, yaitu Nodiar dari PT Kimia Farma, Rheumaneer dari Ny Meneer, Tensigard dari PT Phapros, X-Gra dari PT Phapros, dan Stimuno dari PT Dexa Medica.

LIPI, lanjutnya, telah mampu membuktikan studi fitofarmaka sampai tahap uji klinis sesuai dengan pedoman Badan POM, yaitu cara uji klinik yang baik (CUKB).

Namun, tidak adanya fasilitas uji praklinis yang memadai dan fasilitas biosafety level (BSL) 2 dan BSL 3 membuat tahap uji klinis bisa terhambat.

Pengajuan untuk pengadaan BSL 3 yang merupakan fasilitas lengkap untuk uji coba klinis ini, menurut dia, sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu, tetapi selalu gagal didanai. "Mudah-mudahan kali ini tidak dihapus lagi. Kalau ada BSL 3 kita bisa uji klinis sendiri".

Perkiraan dana yang dibutuhkan untuk fasilitas BSL 3 mencapai Rp35 miliar-Rp50 miliar. "Kalau dengan perusahaan dalam negeri yang sudah pernah bangun fasilitas ini di salah satu rumah sakit harganya lumayan lebih miring jadi sekitar Rp30 miliar."

Ketidakadaan fasilitas ini, menurut Enny, menjadi kendala penghiliran obat dari tumbuhan, hewan, atau mikroba selama ini.

Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu dalam kunjungan kerja tematik di Kebun Raya Eka Karya Bali mengapresiasi upaya LIPI untuk menghasilkan obat-obatan atau bahan baku obat dari keanekaragaman hayati. Dirinya berharap LIPI tidak lupa mengembangkan budi daya tumbuhan obat yang menjadi bahan baku obat-obatan. (Ant/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya