Menteri Siti Terus Pantau Titik Api

Dheri Agriesta
18/2/2017 20:18
Menteri Siti Terus Pantau Titik Api
(ANTARA/Rony Muharrman)

MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengetahui cuaca pada 2017 akan lebih kering dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah pun telah mewaspadai hal ini dan memantau terus perkembangan titik api.

"Saya sendiri terus memantau sehari minimal dua kali dari kondisi titik api serta adanya api yang muncul secara sporadis dan dapat dipadamkan petugas lapangan," kata Siti, di Jakarta, Sabtu (18/2)

Pemantauan pun tercatat secara berkala di posko kebakaran hutan dan lahan di Kementerian LHK. Siti mengapresiasi peningkatan status siaga darurat yang ditetapkan Riau dan Sumatera Selatan.

Selain dua provinsi itu, Siti juga meminta Kalimantan Tengah secara menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan. Pemerintah juga telah memberikan peringatan kepada pemegang izin hutan atau kebun terkait potensi karhutla.

"Saya juga sudah minta atensi gubernur dan bupati atau wali kota," kata dia.

Siti menjelaskan, beberapa daerah yang memiliki potensi ancaman karhutla telah melakukan rapat koordinasi di lapangan. Pemerintah pun telah menyiapkan helikopter yang berjaga di beberapa provinsi, baik dari Kemen LHK dan Angkatan Udara.

"Stand by juga di Kalimantan Barat, sedang dipelajari kondisi-kondisi lapangannya, Kalbar biasanya lebih rawan selama belasan tahun tapi di 2015 Kalteng juga sangat rawan," jelas dia.

Siti mengaku terus menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah untuk menjaga agar kebakaran hutan tak separah dua tahun lalu. Ia pun terus menerus menyiagakan aparat penegak hukum untuk pemadam api.

"Dan tentu saja terus menerus siagakan Manggala Agni yang harus juga di depan bersama TNI dan Polri dalam pemadaman darat," jelas dia.

Diketahui, dua provinsi di Sumatera berstatus siaga bencana penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di 2017. Lantaran itu, Pemerintah Provinsi Riau dan Sumatera Selatan diminta untuk mengantisipasi dampak bencana.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei meminta pemerintah melakukan pendeteksian dini. Sebab, cuaca diprediksi lebih panas di 2016.

"Pada 2017, diprediksi bakal lebih panas dibanding dua tahun sebelumnya. Sehingga semua pihak harus benar-benar lebih memaksimalkan upaya pencegahan dan penanggulangan," kata Willem di Palembang. MTVN/OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya