Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
FORUM Rektor Indonesia (FRI) mendorong penguatan pendidikan vokasi guna mendukung pembangunan bidang infrastruktur dan menyiapkan tenaga kerja yang siap bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA.
"Negara yang baik mempunyai keseimbangan antara angkatan kerja akademik dan vokasi. Kami menyambut program pemerintah dalam memperkuat atau memberikan porsi yang lebih pada pendidikan vokasi," kata Ketua FRI Suyatno di Kampus Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA (UHAMKA) Jakarta, kemarin (Rabu, 15/2).
Apalagi, ujarnya, pendidikan vokasi mengarah pada suatu keahlian tertentu yang dibutuhkan di era sekarang.
Rektor UHAMKA itu menjelaskan, di negara-negara maju, pendidikan vokasi lebih unggul. Karena itu, pada Rencana Strategi (Renstra) 2015-2019, pemerintah berupaya menciptakan keseimbangan antara akademik dan vokasi.
Namun, Suyatno yang didampingi Sekjen FRI Gunawan Suryoputro mengingatkan pengembangan pendidikan vokasi masih terhambat oleh pemahaman masyarakat, terutama para orangtua yang cenderung ingin anak mereka memiliki gelar sarjana (S-1). Masyarakat menilai pendidikan vokasi hanya setaraf SMK, diploma 1 (D-1), dan D-2, padahal yang diinginkan sarjana.
"Hal Ini yang menjadi hambatan budaya kita dalam pengembangan vokasi. Karena itu, pendidikan vokasi harus terus disosialisasikan dan dipromosikan kepada masyarakat," tegasnya.
Dalam pertemuan nasional Forum Rektor di Jakarta pekan lalu, Presiden Jokowi meminta para rektor memajukan pendidikan vokasi guna mengisi pembangunan yang lebih baik.
Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) juga menerima Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda. Kementerian kedua negara bekerja sama dalam memajukan pendidikan vokasi.
Suyatno juga mengimbau para rektor di Tanah Air agar menjadi perekat keberagaman dan kebinekaan dalam bingkai NKRI. Selain itu, kalangan kampus diminta menjadi wadah pemersatu. (Bay/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved