Kemendikbud Siapkan 100 SMK TET

Syarief Oebaidillah
04/2/2017 04:51
Kemendikbud Siapkan 100 SMK TET
(MI/Adam Dwi)

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyiapkan 100 sekolah menengah kejuruan bidang teknologi energi terbarukan (SMK TET) di sejumlah daerah.

Penyiapan SMK itu bertujuan mendukung program energi terbarukan dalam pembangunan.

Pembangunan SMK TET sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi yang meminta pendidikan vokasi atau kejuruan lebih dinamis dan mengikuti perkembangan zaman.

"Kemendikbud mengapresiasi program energi terbarukan dan penyiapan tenaga didiknya. Jika diperlukan, kami proyeksikan untuk beberapa tahun mendatang akan mendirikan 100 SMK TET," kata Direktur Pembinaan SMK Kemendikbud Mustaghfirin Amin pada Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Link and Match dalam Keterampilan Kerja TET di Jakarta, kemarin.

Namun, ujarnya, supply dan demand harus dipetakan terlebih dahulu.

Selain itu, harus ada kerja sama dengan dunia industri agar lulusan siap bekerja.

Menurut Mustagfirin, 100 SMK TET yang akan disiapkan memiliki dua kelas di setiap sekolah dengan jumlah murid 35 orang per kelas, sedangkan jumlah guru yang diperlukan sekitar 500 orang.

Dengan hadirnya 100 SMK TET, setiap tahun diperkirakan bakal menghasilkan 7.000 lulusan.

Saat ini animo masyarakat terhadap SMK terbilang tinggi, dengan meningkatnya minat lulusan SMP masuk ke SMK, yakni 300 ribu orang setiap tahun.

"SMK TET kita harapkan juga menjadi salah satu pilihan siswa dan kami siap menyinergikan," tegasnya.

Terus dipromosikan

Ia juga mengatakan selama pendidikan siswa SMK TET harus dikenalkan kepada dunia usaha atau industri.

Demikian halnya SMK itu harus terus dipromosikan dan disosialisasikan kepada masyarakat agar lulusan memiliki masa depan.

FGD Link and Match dalam Keterampilan Kerja TET digelar dalam rangka Program Pengembangan Pelatihan dan Sertifikasi Profesi Energi Terbarukan (Peka Sinergi).

Program itu didanai dengan dana hibah dari Millennium Challenge Account-Indonesia (MCA-Indonesia) yang berada di bawah Program Pengetahuan Hijau.

Associate Director Program Pengetahuan Hijau MCA-Indonesia Poppy juga mengatakan FGD digelar untuk mempertemukan semua pihak yang terkait dengan sistem pengembangan program keterampilan TET, termasuk para guru SMK, lulusan SMK, dan operator industri.

Menurutnya, standar kompetensi kerja khusus TET yang dikembangkan Peka Sinergi telah disahkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Saat ini Peka Sinergi bekerja sama dengan 14 SMK telah melatih 155 guru terkait dengan TET.

Ke-14 SMK TET rintisan itu ada di Nusa Tenggara Barat, Riau, dan Papua.

Kepala P4TK BMTI Kemendikbud Marthen K Pattiung mengatakan sistem pengembangan SMK TET dan sertifikasi para guru telah disiapkan.

Bahkan pada 2015 pihaknya telah melatih 50 guru dan 90 guru pada 2016.

Selain itu, kata Marthen, sejumlah asosiasi energi terbarukan telah bergabung menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) TET. ia berharap LSP TET yang akan memberi sertifikasi SMK TET tidak komersial.

"Harus ada pertimbangan sosial demi meringankan dan memajukan anak didik kita," pungkasnya.

(Bay/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya