Karhutla kembali Mengancam

Dwi Apriani
23/1/2017 10:16
Karhutla kembali Mengancam
(ANTARA/Rony Muharrman)

BERDASARKAN pantauan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) kemarin, enam titik panas indikasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terdeteksi di Sumatra Selatan (Sumsel). Sebarannya, 1 titik di wilayah Muara Enim dan 5 titik di Musi Banyuasin.

Sebelumnya, di wilayah Ogan Ilir pada 19 Januari lalu sekitar 3 hektare lahan gambut terbakar. Ada pula kebakaran di lahan mineral di Lahat.

Dalam menanggapi hal itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengaku prihatin. "Benar, di Ogan Ilir dan Lahat kemarin ada kebakaran. Namun, cepat langsung dipadamkan. Yang lahan gambut ini yang bahaya," ucap Alex.

Ia menjelaskan hari ini ia bersama delapan kepala daerah lain akan dikumpulkan Presiden Joko Widodo untuk membahas kesiapan pencegahan dan penanggulangan karhutla di Indonesia.

Dengan adanya karhutla itu, Alex berencana mempercepat keluarnya surat keputusan penetapan status siaga penanggulangan karhutla di Sumsel. Semula status tersebut akan ditetapkan pada 1 Februari mendatang. "Kita lihat, kalau seperti ini pasti kita majukan," ungkapnya.

Menurut Alex, dengan adanya status tersebut, pemerintah pusat yang ingin membantu dan menurunkan bantuan penanganan karhutla bisa masuk ke Sumsel. "Kalau belum (berstatus) siaga pemerintah pusat belum bisa masuk beri bantuan. Sekarang upaya antisipasi kita tetap jalan. Peralatan kita di setiap kabupaten/kota sudah siap."

Pada 2015 Sumsel menjadi titik perhatian dunia karena luas karhutla mencapai 763.563 hektare. Pada 2016, luas karhutla mencapai 978,3 hektare.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel, Iriansyah, mengatakan tahun ini pengawasan karhutla akan diperluas. Tidak hanya difokuskan pada lahan gambut, tetapi juga lahan mineral.

"Karhutla tidak hanya terjadi di lahan gambut, tetapi terjadi juga di lahan mineral. Untuk itu, pengawasan dan antisipasi akan diintensifkan juga di lahan mineral, seperti di Kabupaten Musi Rawas, Muaraenim, dan Musi Rawas Utara," ucapnya.

Riau juga siaga
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga akan segera menetapkan status siaga darurat karhutla karena sudah ada dua daerah di Riau yang telah menetapkan status serupa.

"Insya Allah Senin (hari ini). Kita sudah siapkan perangkat-perangkatnya dan kita juga mau koordinasi dulu sama BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika). Siaga ini dilakukan untuk preventif," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger di Pekanbaru, Riau, kemarin.

Edwar menjelaskan saat ini sudah dua kabupaten dan kota yang telah menetapkan status siaga darurat karhutla. Kedua daerah itu ialah Kabupaten Rokan Hulu dan Kota Dumai.

"Tahun lalu siaga darurat ditetapkan pada Maret. Alhamdulillah Riau bebas dari asap. Pada 2017 ini kita harus kembali bebas dari asap karhutla."

Sejauh ini karhutla mulai melanda Riau dan kian menyebar. Berdasarkan pantauan Satgas Udara Lanud Roesmin Nurjadin melalui helikopter, kebakaran lahan diketahui terjadi di Desa Bandar Jaya Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Sebelumnya, kebakaran lahan juga terpantau di sejumlah lokasi di Kota Pekanbaru dan di hutan lindung Bukit Betabuh, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.(RK/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya