Teknologi Nuklir Ciptakan Aneka Jenis Sorgum

MI
19/1/2017 08:44
Teknologi Nuklir Ciptakan Aneka Jenis Sorgum
(Antara/Seno)

BUDI daya tanaman sorgum di Indonesia masih terbilang sedikit. Padahal, potensi lahan marginal (suboptimal) dan lahan kering (nonproduktif) yang bisa ditanami sorgum masih luas, terutama di wilayah Indonesia bagian timur.

Apalagi, sorgum pernah digadang-gadang menjadi bahan pangan utama pengganti nasi. "Selain karena energi yang dihasilkan ekuivalen dengan nasi, sorgum juga memiliki keunggulan karena dapat tumbuh di lahan-lahan kritis," kata Peneliti Utama Kebijakan Pangan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Nur Mahmudi pada acara Sorgum Field Day di Kebun Percobaan Citayam, Depok, kemarin.

Jika dibandingkan dengan tanaman lain, terang mantan Wali Kota Depok tersebut, sorgum tergolong sebagai low-input crop, yakni memerlukan sedikit air untuk irigasi, pupuk, dan pestisida, sehingga mampu bertahan hidup di lahan kering.

Namun, ujarnya, tanaman tersebut belum banyak diminati, antara lain karena rasanya yang kurang enak bila dibandingkan dengan nasi. Hal itu disebabkan lantaran sorgum tidak mudah bereaksi menjadi glukosa saat dikonsumsi sehingga tidak cepat meninggalkan rasa di lidah.

Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), kata Nur Mahmudi, terus berupaya mengembangkan tanaman sorgum agar mampu menghasilkan varietas beragam. Antara lain, melalui program pemuliaan mutasi menggunakan iradiasi sinar gama. "Tapi keunggulannya tentu masih akan kami teliti dan kaji kembali sebagai syarat mutlak," tegasnya.

Peneliti Batan Bidang Pertanian Soeranto Human menambahkan, Batan telah menghasilkan tiga varietas unggul sorgum yang diberi nama masing-masing pahat (pangan sehat), samurai 1, dan samurai 2. "Fokus kami saat ini memang ke pahat. Selain di lahan kering, nantinya kami akan mencoba mengembangkan dan meneliti penanaman di lahan gambut, tanah masam, atau yang kadar garamnya tinggi seperti di pesisir," ucapnya.

Penanaman varietas sorgum pahat di lahan kering sudah menunjukkan hasil yang baik. (Mut/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya