Seimbangkan Pendidikan di Pusat dan Daerah

30/12/2016 08:55
Seimbangkan Pendidikan di Pusat dan Daerah
(ANTARA/Ahmad Subaidi)

PEMBANGUNAN pendidikan di Indonesia sudah saatnya diarahkan pada peningkatan kualitas pendidikan terutama di daerah-daerah yang selama ini minim menerima intervensi dari pusat. Selain itu, penentuan standar pendidikan yang harus dicapai di setiap jenjang dapat saling berkesinambungan.

“Kita belum memiliki cetak biru pendidikan, maka pemerintah mesti membuatnya agar ada kesinambungan antara pusat dan daerah dalam penentuan tujuan pendidikan yang akan dicapai,” kata praktisi pendidikan Indra Charismiaji di Jakarta, kemarin, tentang belum adanya kemajuan signifikan dalam pembangunan pendidikan di Tanah Air.

Dia menegaskan belum adanya cetak biru pendidikan seperti itu berdampak pada mutu pendidikan Indonesia yang memadai. Untuk itu pada 2017, rencana pemerintah yang akan fokus pada pembangunan fisik sekolah mesti diimbangi dengan perbaikan mutu sekolah.

“Harus ada cetak birunya. Jika tidak, daerah dan pusat tidak sejalan dalam menjalankan pendidikan. Ini terlihat ketika daerah mendapat anggaran atau kelebihan anggaran untuk pendidikan malah dipakai tidak jelas karena belum memiliki konsep pendidikan,” cetusnya.

Ia meyakinkan, melalui cetak biru tersebut, bangsa ini akan mengetahui bentuk apa yang akan dibuat dalam minimal 10 tahun mendatang. Jadi semua program akan berpaku pada cetak biru ini, baik pusat maupun daerah.

Praktisi pendidikan, Retno Listyarti berpendapat senada bahwa selama ini arah pendidikan tidak jelas karena pendidikan di Indonesia tidak memiliki grand design. Ia menambahkan blue print pendidikan akan menggambarkan kekuatan, kelemahan, hambatan, dan tantangan yang dapat dipetakan secara jelas. Sehingga langkah-langkah untuk merencanakan pendidikan dilakukan secara sadar dan sesuai data, fakta, dan kondisi yang sebenarnya atau valid.

Dia mengusulkan, Kemendikbud harus melakukan pemetaan masalah pendidikan, analisis masalah dan solusi. “Masukan publik di luar pendidikan juga penting, termasuk suara dan keluhan para siswa dan orangtua,” pungkas Sekjen FSGI itu. (Bay/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya