Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
TINGGINYA angka perokok anak di Indonesia berkaitan langsung dengan peningkatan kasus penyakit tidak menular (PTM) kronis di usia lebih muda. Dalam satu dekade terakhir, makin banyak penderita PTM kronis seperti diabetes, penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, dan stroke yang berusia antara 30 tahun-40 tahun.
“Ada hubungan antara kebiasaan merokok di usia dini dengan usia penderita PTM kronis. Golongan usia (penderita PTM) semakin muda,” ungkap Direktur Pencegahan Penyakit Tidak Menular Kemenkes Lily Sulistyowati, saat dihubungi kemarin.
Untuk mengendalikan kondisi tersebut, Lily mengatakan upaya pencegahan dan penekanan jumlah perokok anak terus dilakukan. Tidak hanya melalui dinas kesehatan di daerah, tetapi juga melalui koordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) atau dinas pendidikan di daerah.
“Beberapa program kami jalankan bersama Kemendikbud seperti perluasan kawasan tidak merokok di tujuh tatanan untuk di daerah,” ungkap Lily.
Selain itu, kerja sama dengan daerah juga dilakukan dalam bentuk pembentukan klinik khusus usaha berhenti merokok (UBM) untuk membantu para perokok berhenti merokok. Jasa konseling untuk berhenti merokok juga disediakan di hampir seluruh puskesmas. Selain itu, program konseling rutin juga dilakukan secara intensif di sekolah-sekolah.
Kemenkes menargetkan penurunan prevalensi perokok usia di bawah 18 tahun menjadi 6,4% pada 2016 dan 5,4% pada 2019. Namun, hal tersebut dianggap masih menjadi tugas berat karena pada 2015 prevalensi perokok usia di bawah 18 tahun justru meningkat dari 7,2% menjadi 8,8%.
Sebelumnya, berdasarkan data Biro Perencanaan dan Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, diketahui sekitar 1,17% anak berusia 5 tahun-17 tahun merupakan pecandu rokok. Mere-ka merokok setiap hari. Sebanyak 31,89% dari mereka rata-rata mengisap 70 batang rokok per minggu. Kebiasaan itu dilakukan anak laki-laki dan perempuan. (Pro/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved