Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
DI tengah persaingan pasar bebas ASEAN, daya saing Indonesia berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) tahun ini justru menurun dari posisi 37 ke 41 dari 138 negara. Jika dibiarkan, hal itu dapat menjadi ancaman serius.
“Karena itu, sarjana lulusan ekonomi wajib berkontribusi pada pembangunan daerah supaya makin baik dan maju,” ujar Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir saat Pelantikan Pengu-rus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Semarang di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.
Salah satu caranya, menurut Nasir, para sarjana ekonomi dapat membantu memberdayakan ekonomi di daerah melalui usaha kecil menengah berbasis teknologi. Ia mengatakan, saat ini jumlah pelaku usaha kecil dalam negeri masih sangat rendah, baru sekitar 2,5% dari total penduduk. Adapun jumlah pelaku usaha yang berbasis teknologi lebih rendah lagi, hanya 0,67% dari total penduduk.
“Tugas ISEI sebagai lembaga profesi untuk mendorong penelitian yang mampu meningkatkan keunggulan inovasi di bidang ekonomi,” tegasnya.
Saat dihubungi secara terpisah, pengamat pendidikan Abduh Zen menilai kontribusi sarjana ekonomi Indonesia terhadap pembangunan lebih terlihat jelas pada mereka yang terlibat langsung dalam politik kekuasaan dan birokrasi.
“Contoh kecil, misalnya, ide (Menteri Keuangan) Sri Mulyani tentang dana abadi pendidikan yang sekarang jadi sumber pendanaan beasiswa,” ucapnya.
Adapun intelektual ekonomi yang berada di luar jalur kekuasaan, lanjut Abduh, kebanyakan berperan sebagai pemerhati atau pengamat. Di samping itu juga memberikan masukan berupa kritik dan saran lewat berbagai wacana yang sifatnya individual.
“Kondisinya sekarang ini agak berbeda dengan era orde baru yang terkenal dengan kelompok think tank, istilah untuk arsitek perekonomian. Ada juga ekonom yang menggagas tentang ekonomi Pancasila.” (Mut/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved