2017, Penerima Bantuan PKH Ditambah

26/12/2016 08:52
2017, Penerima Bantuan PKH Ditambah
(ANTARA/Muhammad Adimaja)

MENTERI Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 2016 sudah 90%. Tahun depan, penerima bantuan PKH akan ditambah hingga jumlah totalnya menjadi enam juta keluarga.

“Hingga penyaluran tahap keempat, penyaluran PKH saat ini sudah mencapai 90%,” kata Mensos dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, kemarin.

Mensos dalam penyaluran PKH di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, mengatakan, Desember 2016 ini merupakan waktu pencairan bansos PKH tahap keempat melalui PT Pos senilai Rp7,8 miliar. Diharapkan, dana itu bisa membantu ibu-ibu penerima PKH untuk memenuhi kebutuhan di bidang pendidikan, kesehatan, pemenuhan gizi, dan kebutuhan sehari- hari lainnya.

Bantuan sosial (bansos) PKH merupakan bansos bersyarat. Keluarga penerima PKH mempunyai kewajiban antara lain menyekolahkan anak, melakukan imunisasi bagi anak balita dan ibu hamil, serta memperbaiki gizi anak-anak.

Pada kesempatan itu, Mensos mengungkapkan permasalahan kemiskinan amat kompleks. Ka-renanya, pemerintah pusat berharap pemda juga membantu dan mendukung upaya penyelesaian masalah kemiskinan melalui APBD, khususnya untuk program PKH. Ia mencontohkan, di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, misalnya, pemda menambah insentif buat pendamping PKH sampai Rp1 juta per bulan selain biaya operasional lainnya.

“Ini patut diapresiasi. Penyelesaian masalah kemiskinan perlu kerja sama antara pemerintah pusat dan pemda. Dengan kerja sama ini, penyelesaian masalah kemiskinan bisa cepat terlaksana,” tambah Khofifah.

Tahun ini, Kabupaten Takalar mendapatkan penambahan jumlah penerima bantuan PKH sebanyak 2.824 keluarga. Dengan demikian, total jumlah penerima PKH di wilayah itu mencapai 6.351 keluarga. Selain PKH, warga Kabupaten Takalar menerima bantuan beras sejahtera senilai Rp23,4 miliar yang diperuntukkan 17 ribu lebih keluarga.

“Beras yang diterima masyarakat kualitasnya harus baik dan tidak boleh yang berkutu. Saya selalu sempatkan cek di gudang Bulog keberadaan dan kualitas beras yang akan dibagikan kepada masyarakat,” kata Ketua Muslimat NU tersebut. (Ant/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya