Data Lahan Pertanian akan Diperbaiki

26/12/2016 08:51
Data Lahan Pertanian akan Diperbaiki
()

BADAN Pusat Statistik (BPS) akan membenahi metodologi pendataan luas lahan pertanian di seluruh Indonesia. Tujuannya, untuk menghasilkan angka ramalan panen padi dengan tepat guna meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Kita akan berusaha membenahi data pangan dengan menggunakan metodologi yang benar,” ungkap Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Sabtu (24/12).

Ia mengakui, ada permasalahan data produksi pertanian yang butuh perhatian serius. Pemerintah meminta kolaborasi dan sinergi yang baik antara BPS, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Informasi Geospasial (BIG), dan Kementerian Pertanian untuk menghasilkan data pertanian yang valid dan komprehensif.

Menurut dia, selama ini Indonesia fokus menghitung data-data statistik dasar. Seperti pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengang­guran, inflasi, dan ekspor/impor yang semuanya mengacu pada standar yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Namun ke depan, lanjutnya, perhitungan data pangan nasional juga menjadi prioritas khususnya dalam mencapai target ketahanan pangan nasional. Saat ini upaya menghitung data pangan masih terus dimatangkan, terutama dalam mengukur luasan panen padi.

“Memang kita ada persoalan bagaimana mengukur luas panen. Jadi, sekarang targetnya bagaimana mengubah metodologinya menjadi metodologi yang bisa dipertanggungjawabkan. Ke depan kita akan menggunakan pendekatan kerangka sampel area,” terang Suhariyanto.

Ia menjelaskan, pendekatan kerangka sampel area dilakukan dengan menggunakan peta lahan baku karya BPPT, peta dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan peta Kementerian Agraria/Badan Pertanahan Nasional.

Meski demikian, lanjut dia, pihaknya memiliki tantangan besar. Pasalnya, luas lahan pertanian di Indonesia kecil-kecil ditambah lagi ada beberapa daerah yang lahan pertaniannya berada di perbukitan dan pegunungan.

“Pertanian kita ini kecil-kecil, tidak seperti di Amerika atau di negara maju lainnya yang area pertaniannya berupa hamparan luas. Jadi ada kendala, belum lagi ada daerah yang bergunung-gunung. Tapi intinya, kita ingin dan terus berupaya meningkatkan kualitas data pangan nasional,” tegasnya. (Ant/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya