Tahun Ini, Kekerasan terhadap Jurnalis Melonjak 2 Kali Lipat

Renatha Swasthy
23/12/2016 14:09
Tahun Ini, Kekerasan terhadap Jurnalis Melonjak 2 Kali Lipat
(ANTARA)

ALIANSI Jurnalis Independen (AJI) mencatat kasus kekerasan pada jurnalis melonjak dua kali lipat pada 2016. Dari banyaknya kekerasan itu, ada pembiaran dari aparat kepolisian dengan tidak mengusut tuntas kasus itu.

"Kasus kekerasan tahun ini melonjak dua kali lipat. Tahun 2016 capai tertinggi dalam 10 tahun terakhir, ada 78 kasus. Rata-rata per tahun sebelumnya hanya 40-an kasus," kata Ketua AJI Suwarjono dalam konfrensi pers di Bakoel Coffee, Cikini. Jumat (23/12).

Ironisnya, kata Suwarjono, dari 78 kasus itu, baik TNI, Kepolisian hingga Satpol PP turut terlibat.

Dalam catatan, sebanyak masing-masing enam kasus kekerasan jurnalis dilakukan Satpol PP dan TNI sedang anggota polisi tercatat 13 kasus melakukan kekerasan.

Sementara kekerasan yang dilakukan warga pada jurnalis tercatat 26 kasus. Adapun kekerasan yang diterima mulai dari kekerasan fisik, pengusiran atau pelarangan liputan, ancaman kekerasan, hingga intimidasi.

"Kasus kekerasan masif terjadi dari Aceh sampai Papua. Kekerasan fisik, teror sampai pembunuhan," beber dia.

Kekerasan itu, kata dia, masif lantaran terjadi di sejumlah daerah misalnya pengeroyokan oleh oknum TNI pada enam jurnalis di Medan. Selain itu pengeroyokan pada satu jurnalis di Madiun dalam peristiwa kecelakaan pesawat latih di Malang.

Hal yang sama juga terjadi pada jurnalis di Palu, Sulawesi Tengah, dan DKI Jakarta. Jurnalis harus menerima keroyokan.

AJI menyayangkan kasus kekerasan yang dilakukan pada jurnalis berakhir mentah. Tidak ada satupun kekerasan yang diusut tuntas oleh pihak kepolisian.

"Kekerasan di tahun ini sangat memprihatinkan karena jumlahnya naik signifikan, lalu tidak ada satupun pelaku kekerasan ditindak kepolisian. Ada semacam pembiaran. Kami sangat menyesalkan, prihatin, karena kalau kekerasan dibiarkan maka orang lain bisa akan melakukan hal yang sama," pungkas dia. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya