Bebas Visa Positif bagi Pariwisata

MI
22/12/2016 07:50
Bebas Visa Positif bagi Pariwisata
(ANTARA/Irsan Mulyadi)

KEBIJAKAN bebas visa bagi 169 negara menimbulkan banyak kritik. Salah satunya karena kebijakan tersebut dianggap sebagai pemicu terjadinya pelanggaran izin tinggal dan kerja oleh banyak warga negara asing. Meski begitu, kebijakan tersebut diklaim tetap berdampak positif bagi pertumbuhan pariwisata.

"Memang masalah pasti ada. Akan tetapi, seharusnya kita bisa becermin dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang juga memiliki kebijakan bebas visa dengan jumlah negara lebih dari 150 seperti kita. Mereka tidak menemui masalah seperti yang terjadi di sini," ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, kemarin (Rabu, 21/12).

Menurut Arief, untuk menghindari pelanggaran, pengawasan proses hingga regulasi bagi WNA menjadi hal yang harus dibenahi. Dari segi wisata, yang jelas kebijakan bebas visa telah meningkatkan kunjungan wisata sebesar 20% jika dibandingkan dengan sebelum adanya kebijakan tersebut.

"Meski begitu, evaluasi terhadap kebijakan tersebut tetap akan dilakukan. Dalam waktu dekat, tidak ada rencana penambahan daftar negara penerima akses bebas visa," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Asnawi Bahar mengatakan kebijakan bebas visa merupakan hal yang memang menguntungkan bagi industri pariwisata. Koordinasi dan pengetatan pengawasan diharapkan dapat dilakukan guna mencegah pelanggaran yang ada selama ini.

"Yang paling terasa ialah adanya kemudahan dari segi layanan bagi wisatawan. Itu jadi modal yang seharusnya dapat menjadi penarik jumlah wisatawan," ungkap Asnawi.(Pro/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya