Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
ANGKA kematian ibu (AKI) masih tinggi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada 2015 tercatat ada 305 ibu meninggal per 100 ribu orang. Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Keluarga Kemenkes Eni Gustina, tingginya angka kematian pada ibu dipengaruhi status kesehatan dan gizi yang rendah.
"Dilihat dari status kesehatan perempuan, khususnya ibu hamil, berdasarkan data Kemenkes, sekitar 28,8% ibu hamil menderita hipertensi. Hipertensi bisa mengakibatkan gangguan kardiovaskular yang menjadi faktor penyebab kematian pada ibu saat melahirkan.
Selain itu, 32,9% ibu hamil mengalami obesitas dan 37,1% menderita anemia, bisa disebabkan faktor gizi dan asupan makanan yang kurang," papar Eni dalam diskusi bertema Ibu sehat, anak cerdas berkualitas yang diselenggarakan Kemenkes di Jakarta, kemarin, dalam rangka menyambut Hari Ibu setiap 22 Desember.
Dijelaskannya, AKI berkolerasi dengan angka kematian bayi (AKB). Sebagai upaya meminimalkan faktor risiko keduanya, para ibu hamil diimbau melakukan pemeriksaan berkala secara rutin setiap empat bulan sekali selama masa kehamilan sekaligus pemindaian faktor risiko kelainan atau penyakit yang dapat meningkatkan risiko kematian saat persalinan.
"Intervensi pemerintah untuk masalah ini dimulai dari ibu saat diperiksa secara rutin sebagai rangkaian pelayanan antenatal secara terpadu. Setiap ibu hamil diberikan stiker P4K untuk ditempel di rumah dan buku KIA (kesehatan ibu dan anak) sebagai panduan," terang Eni.
P4K kependekan dari Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi. Setiap ibu hamil akan tercatat, terdata, dan terpantau. Stiker itu berisi data ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi yang digunakan, dan calon donor darah. "Ibu hamil mendapatkan pelayanan yang paripurna. Kita mendorong para ibu menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," imbuhnya.
Permasalahannya, tutur Eni, cakupan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dan bersalin di fasilitas kesehatan, menurut Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) 2016, baru sekitar 74,7%. "Artinya masih ada 25% ibu yang janinnya tumbuh dan berkembang tidak terpantau oleh tenaga kesehatan.
"Di samping faktor kesehatan, Kemenkes mencatat persalinan pada usia muda turut menyumbang tingginya AKI. Eni menyebut 46,7% perempuan menikah di usia 10-19 tahun. Hal itu mengakibatkan kehamilan pada usia muda. Pada ibu yang melahirkan di usia di bawah 19 tahun, risiko kematiannya bisa meningkat karena belum siapnya rahim. Sementara itu, usia ideal melahirkan pada perempuan ialah 23 tahun.
"Ketika memasuki usia pra-nikah, kita persiapkan konseling dan pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah agar mereka paham dan hamil pada usia yang sudah siap sehingga bisa melahirkan generasi yang sehat," pungkas Eni.
Ziarah
Dalam rangka memperingati Hari Ibu, besok, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise berziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, kemarin. Yohana mengajak enam organisasi perempuan, yakni Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Oase, Dharma Pertiwi, Kowani, Bhayangkari, dan Dharma Wanita Persatuan untuk menabur bunga.
''Peringatan Hari Ibu (PHI) setiap tahunnya diselenggarakan untuk mengingatkan kita semua agar mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan," ujar Yohana yang menabur bunga di makam tokoh perempuan seperti Ainun Habibie, Rooslilaa, dan Ratu Emma Norma Sudarmono. Tahun ini, puncak PHI ke-88 akan diselenggarakan di Serang, Banten, besok. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved