Angka Kematian Ibu masih Tinggi

MI
19/12/2016 08:30
Angka Kematian Ibu masih Tinggi
()

INDONESIA merupakan negara dengan angka kematian ibu (AKI) tertinggi di Asia Tenggara. Pada 2007, Laporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan dari setiap 100 ribu kelahiran hidup di Indonesia, terdapat 102 ibu meninggal saat melahirkan. SDKI 2012 menunjukkan angka tersebut naik menjadi 359 per 100 kelahiran hidup.

"Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menurunkan AKI. Salah satunya melalui sosialisasi pencegahan nikah dini karena merupakan salah satu penyebab utama AKI," ungkap Sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Wahyu Hartomo, dalam acara Funwalk Ibu Sehat Indonesia Sehat 2016 yang digelar Prenagen dan Kowani, di Senayan, Jakarta, kemarin (Minggu, 18/12).

Wahyu mengakui pemerintah belum menemukan cara yang efektif untuk menurunkan AKI. Meski begitu, pendekatan melalui berbagai metode terus dilakukan. Ditargetkan, pada 2030 AKI turun menjadi 70 kematian per 100 ribu kelahiran hidup.

"Di KPPPA pendekatan dilakukan melalui deputi perlindungan hak perempuan. Gerakan komunitas juga sangat diapresiasi sebagai bentuk dukungan banyak pihak atas upaya ini."

Pada kesempatan sama, Senior Product Manager Prenagen (Kalbe), Sianne Permadi, menuturkan kurangnya pemahaman dan kepedulian pada kesehatan ibu menjadi salah satu penyebab kematian ibu saat melahirkan.

Karena itu, upaya penumbuhan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan ibu sejak, sebelum, dan semasa kehamilan harus terus ditingkatkan.

"Sosialisasi pentingnya pemenuhan nutrisi yang cukup jadi salah satu poin utama karena selama ini masih banyak ibu yang belum aware akan hal itu," kata Sianne.

Dia menambahkan salah satu upaya sosialisasi itu ialah melalui gerakan yang melibatkan komunitas-komunitas ibu dari berbagai daerah, seperti acara funwalk tersebut. "Khususnya di Desember yang merupakan bulan perayaan Hari Ibu."

Hal senada juga diungkapkan Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto, pada kesempatan sama.(Pro/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya