Skor Matematika dan IPA Rendah

15/12/2016 08:24
Skor Matematika dan IPA Rendah
(MI/IMMANUEL ANTONIUS)

HASIL pantauan Tren Skor Inter­na­sional pada Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Matematika (Trends in International Mathematics and Sciense Study/TIMSS) pada 2015 menunjukkan kemampuan siswa kelas empat SD di Indonesia belum memuaskan.

Hal itu dipaparkan, kemarin, dalam seminar Hasil Penilaian Pendidikan untuk Kebijakan yang diselenggarakan Badan Pene­litian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Jakarta.

Menurut Pusat Penilaian Pendi­dikan (Puspendik) Balitbang, skor Indonesia di peringkat 45 dari 50 negara dengan 397 poin, sedikit di atas Yordania, Arab Saudi, Maroko, Afrika Selatan, dan Kuwait. Sementara itu, skor IPA berada di peringkat 45 dari 48 negara.

Dari pengukuran TIMSS, Indo­nesia diharapkan memperoleh in­for­masi benchmark internasional di tingkat SD/madrasah untuk mengetahui kondisi kemampuan calistung siswa.

Staf Puspendik Rahmawati men­jelaskan para siswa dalam mengerjakan soal-soal dalam domain kemampuan bernalar masih sangat minim. “Kesulitan ada pada kemampuan mengintegrasikan informasi dan menarik simpulan dari soal grafik dan tabel.”

Ada hal-hal yang berpotensi memengaruhi capaian skor matematika pada siswa, di antaranya pen­didikan anak usia dini (PAUD), stimulus orangtua, pemahaman guru akan perubahan kurikulum, dan penggunaan komputer dalam belajar matematika dan IPA.

“Anak-anak yang masuk PAUD lebih dulu serta orangtuanya sering berinteraksi dapat menstimulus numerasi dan literasi anak seperti menyusun balok, berhitung, capaian IPA dan matematikanya lebih baik,” terang Rahma.

Mendikbud Muhadjir Effendi mengatakan setiap negara punya karakteristik berbeda. Namun, dia menghargai penilaian yang diberikan lembaga internasional berkaitan dengan pendidikan dasar di Indonesia itu. (Ind/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya