Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BERDASARKAN data WHO (Globocan, 2012) di Indonesia terdapat 25.322 kasus kanker paru-paru yang menimpa pria dan 9.374 kasus yang menimpa wanita. Kanker paru merupakan jenis kanker yang sering terdiagnosis dan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia (peringkat ke-5 pada 2010).
Sampai saat ini, rokok menjadi penyebab utama dari kanker paru. "Risiko terkena kanker paru pada perokok aktif 13 kali lipat lebih tinggi daripada mereka yang tidak merokok. Pada perokok pasif empat kali lipat," ujar dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta, Sita Andriani pada diskusi yang digelar Cancer Information & Support Centre (CISC) di Jakarta, Sabtu (10/12).
Ia menjelaskan, pada 1999 umumnya pasien yang berobat di RSUP Persahabatan mengidap penyakit tuberkulosis. Namun, kini, 50% pasien merupakan pengidap tuberkulosis dan sekitar 50% lainnya pengidap kanker paru. Tercatat, ada 1.300 kasus kanker paru baru per tahunnya.
"Seorang yang tidak merokok juga berpotensi terkena kanker paru meskipun dengan jumlah yang lebih rendah. Selain rokok, asbestos, polusi udara, faktor genetik, radiasi, dan riwayat fibrosis paru juga menjadi faktor penyebab," tambahnya.
Sita menjelaskan kanker paru umumnya tidak menimbulkan gejala sebelum sel-sel kanker menyebar ke bagian besar paru-paru atau ke bagian tubuh lainnya. "Laki-laki berusia lanjut yang merokok perlu diantisipasi. Terlebih bila mengalami gejala gangguan pernapasan yang tidak sembuh-sembuh seperti batuk kronis, batuk berdarah, napas berat dan bising, turunnya berat badan, hingga nyeri di dada."
Diagnosis kanker paru dapat dilakukan dengan rontgen, CT-scan, bronkoskopi, dan biopsi paru. Biopsi diperlukan untuk menentukan jenis kanker, apakah small-cell lung cancer/SCLC atau non-small-cell lung cancer/NSCLC. Pengobatan keduanya berbeda.
"Meskipun kanker paru termasuk mematikan, kini ada bermacam-macam pengobatan baru yang menjanjikan," pungkas Sita. (*/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved