Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
FAKTOR kesibukan kerap membuat seseorang tidak sempat melakukan rutinitas perawatan kulit dengan sempurna. Padahal, seiring dengan bertambahnya usia, paparan sinar matahari, dan polusi lingkungan membuat kulit lebih mudah 'sakit'.
Saat remaja, problem kulit wajah mungkin sebatas jerawat. Beranjak dewasa, gangguan yang muncul bisa makin bertambah seperti parut bekas jerawat, kulit kusam, timbul vlek, dan kerutan halus. Di usia selanjutnya, kulit pun mengalami kekenduran.
Untuk mengatasi beragam masalah tersebut, teknologi kesehatan kulit menawarkan solusi, yakni combination rejuvenation treatment (CRT). Dokter spesialis kulit dan kelamin dari klinik Bamed Skin Care, Radityo Anugrah, menjelaskan CRT atau yang lebih sering disebut dengan terapi kombinasi merupakan penggabungan dari beberapa prosedur rejuvenasi yang dilakukan untuk mengatasi berbagai aspek penyebab masalah kulit.
"Kombinasi terapi yang digunakan melibatkan terapi konvensional yang sudah lama dipakai dan terbukti efektif. Meliputi peeling, mikrodermabrasi, dan radiofrekuensi, digabungkan dengan beberapa prosedur dengan peralatan terbaru meliputi laser QS Ndyag, laser CO2 fractional, dan oksigen hiperbarik," jelas Radityo.
Seluruh pengerjaan prosedur rejuvenasi itu merupakan kompetensi dari seorang dokter spesialis kulit dan kelamin. Meskipun demikian, kata Radityo, CRT merupakan seni dari dokter yang mengerjakan prosedur itu. Pemilihan jenis prosedur kombinasi apa saja yang cocok untuk kulit pasien bergantung hasil penilaian dokter.
"Jenis-jenis terapi yang dilakukan bekerja saling melengkapi dalam mengatasi berbagai aspek masalah kulit. Walaupun prosedur perawatan kulit untuk mengatasi berbagai keluhan tidak didapatkan dengan instan, kombinasi ini mampu mempercepat perolehan hasil," jelas Radityo.
Pada kesempatan sama, dokter spesialis kulit Aninda U Hasanah menambahkan, CRT dapat menjadi pilihan yang tepat bagi orang yang memiliki kesibukan atau kegiatan padat sehingga sering mengabaikan perawatan kulit sehari-hari, atau untuk mereka yang cenderung malas atau tidak menyukai rasa yang ditimbulkan dari pemakaian krim.
"Pada kelainan kulit seperti jerawat atau masalah pigmentasi dengan derajat yang berat, CRT dapat dijadikan alternatif terapi karena mampu memberikan hasil pengobatan yang lebih optimal dan dapat dicapai dalam durasi yang lebih singkat," tambah Aninda.
Selain itu, sambung Aninda, CRT sangat cocok bagi orang yang memiliki kondisi khusus yang menyebabkan adanya keterbatasan pilihan dalam penggunaan krim perawatan kulit, misalnya pada masa kehamilan.
"Pada saat persiapan kehamilan, sebenarnya tidak ada krim maupun treatment yang harus dihindari. Namun," ujarnya lagi, "obat minum yang mengandung turunan vitamin A tidak boleh dikonsumsi paling tidak satu bulan sebelum persiapan kehamilan.
"Perlu diperhatikan bahwa krim yang mengandung bahan turunan vitamin A, asam salisilat, dan bahan pemutih harus dihindari perempuan yang sedang merencanakan kehamilan, sedangkan obat minum yang mengandung turunan vitamin A mutlak tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena terbukti dapat menimbulkan kecacatan pada janin. Selain itu, beberapa antibiotik yang biasa digunakan untuk pengobatan jerawat juga perlu dihindari karena dapat menimbulkan efek samping pada janin," tandasnya. (*/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved