Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PAGI itu di tiga ruang kelas di SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 1 Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), ada aktivitas seputar pengetahuan tentang gizi. Ada seorang dokter menjelaskan gizi sehat kepada para murid. Di ruang sebelahnya ada guru yang menjelaskan pentingnya sarapan pagi dan di kelas lain ada dua siswa secara bergantian memaparkan memilih jajanan yang sehat.
"Apa itu jajanan sehat? Jajanan sehat adalah makanan atau minuman yang aman dari bahaya fisik, kimia, dan biologi," ujar Ruben, salah seorang siswa yang menjadi penyuluh gizi bagi teman sebayanya, Kamis (8/12).
Lebih lanjut, ia menjelaskan jajanan yang bebas dari bahaya fisik berarti bebas dari benda asing, seperti debu, pasir, rambut, dan kuku. Santi, guru yang sudah mengikuti training of trainers (TOT), menjelaskan pedoman gizi seimbang yang terdiri dari empat pilar utama. "Empat pilar itu pertama makan makanan beraneka ragam, kedua membiasakan perilaku hidup bersih, ketiga beraktivitas fisik secara teratur, dan keempat memantau serta mempertahankan berat badan normal," jelas Santi sambil memperlihatkan gambar tumpeng empat pilar gizi seimbang.
Kemudian ia pun melayangkan pertanyaan kepada para murid contoh makan makanan sehat. "Batasi makan gula, garam, dan minyak sejak dini. Misalnya cukup 4 sendok makan gula, 1 sendok teh garam, dan 5 sendok makan minyak goreng setiap harinya. Selain itu minum minimal delapan gelas air putih setiap hari," jawab seorang murid.
Kegiatan yang melibatkan 15 ribu siswa dari 30 SD di Kota Kupang dan Kota Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, itu merupakan bagian dari Gerakan Nusantara (Minum Susu Tiap Hari untuk Anak Cerdas Aktif Indonesia) 2016 yang diselenggarakan PT Frisian Flag Indonesia (FFI). Hadir pada acara tersebut Gubernur NTT Frans Lebu Raya, Staf Ahli Mendikbud Bidang Hubungan Pusat dan Daerah James Modouw, Wali Kota Kupang Jonas Salean, dan Corporate Affairs Director of FFI Andrew F Saputro.
Selain gerakan minum susu, jelas Andrew, diadakan pelatihan guru intensif (TOT), seminar orangtua, dan penelitian knowledge, attitude, practice (KAP) bekerja sama dengan Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).
Studi perilaku
Hasil studi KAP menunjukkan pengetahuan siswa sekolah dasar (SD) di Nusa Tenggara Timur (NTT) mengenai gizi seimbang belum memadai. Namun, kesadaran mereka akan pentingnya makan pagi (sarapan) paling tinggi di antara lima provinsi lain yang disurvei, yakni Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
"Hampir 90% siswa melakukan sarapan pagi. Namun, jenis makanan yang dikonsumsi masih belum memenuhi standar, yaitu harus 15%-30% mengandung gizi seimbang," kata Ir Ahmad syafiq Msc Phd, Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan FKM-UI, di sela acara itu.
Menurutnya, minimal harus ada tiga jenis makanan dalam sarapan pagi, yakni yang mengandung protein, karbohidrat, dan sayuran serta buah.
"Ada istilah ciptakan pelangi di piring makanmu. Minimal ada tiga jenis makanan. Misalnya, ada nasi, ada lauknya, dan sayur serta buahnya," tambah Ahmad. Setelah menjalankan program Gerakan Nusantara selama tiga bulan, lanjutnya, tim peneliti masih harus menganalisis apakah terjadi perubahan perilaku pada siswa dalam mengonsumsi makanan sehat.
"Pada studi yang melibatkan 645 responden di 10 SD di Kota Kupang dan Labuan Bajo, para siswa cukup paham mengenai kebutuhan sarapan pagi dan minum susu secara teratur. Hasil studi mengenai sikap (menunjukkan) para siswa masih membutuhkan dorongan untuk meningkatkan sikap diri terkait kebutuhan untuk membatasi konsumsi lemak serta pentingnya makan sayur dan buah," jelas Ahmad. (Ros/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved