Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BERBEDA dengan satu atau dua dekade lalu, saat ini, permainan tradisional sudah menjadi hal langka dilakukan anak-anak, khususnya di daerah perkotaan.
Permainan tradisional yang kaya akan aktivitas fisik dan berbagai nilai kerja keras dan toleransi tersebut perlahan semakin tenggelam dikalahkan oleh kecanggihan teknologi.
Kekurangpedulian orangtua dan lingkungan sekitar menjadi salah satu penyebab ketidaktahuan anak akan permainan yang memiliki banyak manfaat bagi perkembangan mereka tersebut.
“Sekarang lebih banyak tantangannya untuk dapat mengenalkan permainan tradisional pada anak. Selain teknologi, ruang untuk bermain anak di banyak tempat juga sudah semakin sempit,” ungkap Dewi Ana, salah seorang orangtua asal Jakarta Timur, yang datang membawa anaknya dalam Festival Permainan Tradisional Anak (FPTA) Indonesia, di Taman Mini Indonesia Indah, Senin (12/12).
Kondisi kurangnya ruang, dikatakannya, semakin memperparah rasa ketertarikan anak terhadap berbagai bentuk teknologi.
Saat ini, anak yang mengalami kecanduan teknologi sudah bukan menjadi hal aneh yang ditemukan di banyak tempat. Riset yang dilakukan Asian Parent 2015 menyebutkan lebih dari 90% anak lebih suka menghabiskan waktunya dengan bermain gadget di rumah. Sementara lebih dari 50% anak tidak berkosentrasi saat beraktivitas, seperti saat makan atau bepergian akibat gadget.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengatakan anak-anak saat ini sudah banyak tidak mengenal berbagai permainan tradisional, yang bukan hanya bagian dari kekayaan Indonesia, tetapi juga memiliki nilai filosofis tinggi serta memancing berbagai manfaat, terutama interaksi antar anak yang saat ini semakin banyak ditinggalkan.
Yohana mengatakan hak bermain anak yang seharusnya dapat sekaligus dimanfaatkan untuk belajar banyak hal saat ini sudah semakin tergantikan oleh berbagai jenis sajian teknologi.
Meski membutuhkan waktu, Yohana mengatakan, upaya untuk menghadirkan kemnbali permaian-permainan tradisional akan terus dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.
“Saat ini, upaya juga dilakukan salah satunya dengan menggencarkan penciptaan ruang-ruang yang akan berguna sebagai arena bermain anak,” ungkap Yohana.
Ketua panitia FPTA Lenny Rosalin, dalam kesempatan yang sama, mengatakan permainan tradisional anak saat ini menjadi salah satu hal yang sangat perlu untuk terus didengungkan.
Selain memberikan kesenangan pada anak dengan aktivitas yang beragam, permainan tradisional juga mengandung unsur-unsur seni budaya.
“Anak-anak membutuhkan ruang untuk dapat berkenalan dan merasakan bermain berbagai permaianan tradisional. Begitu juga orangtua untuk dapat mengenalkan,” ungkap Lenny.
Diungkapkan Lenny, saat ini, diperkirakan setidaknya ada sekitar 3 ribu jenis permainan tradisional anak yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sebanyak 2.600 di antaranya telah terdata atau teridentifikasi. Upaya identifikasi dikatakannya masih terus dilakukan guna melestarikan salah satu dari ragam kekayaan Indonesia tersebut.
Sementara itu, dalam festival yang diikuti oleh sekitar 2 ribu anak dari 34 provinsi Indonesia tersebut, dipamerkan sebanyak 154 jenis permainan anak. Perlombaan juga dilakukan guna memperbesar minat dan semangat anak-anak yang hadir dari berbagai daerah dan sekolah. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved