Penyalahguna Napza Didominasi Remaja

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) risau dengan jumlah pengguna narkoba di Indonesia saat ini. Pasalnya, ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian (P2) Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Fidiansjah, sebagian penyalahguna Napza merupakan remaja dan orang berpendidikan.

Ia menjelaskan, mengacu pada hasil survei Badan Narkotika Nasional (BNN) 2014, jumlah penyalahguna Napza pada kelompok usia 10-59 tahun diperkirakan adalah 3,8–4,1 juta jiwa. Artinya, ada sekitar satu dari 44 sampai 48 orang yang berusia 10-59 tahun yang masih atau pernah pakai narkoba sepanjang 2014.

“Sebagian besar penyalahguna Napza adalah remaja dan berpendidikan tinggi, yang merupakan modal bangsa yang tidak ternilai,” kata Fidiansjah, Kamis (8/12).

Sementara itu, hasil survei BNN pada 2016 tentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada pelajar dan mahasiswa menunjukkan, prevalensi penyalahguna narkoba pada pelajar dan mahasiswa sebesar 3,8%.

“Jadi sudah menunjukkan sebuah tren yang semakin meningkat, itu dari sisi kumulatif jumlah,” ujar Fidiansjah.

Dari angka tersebut, penyalahguna narkoba paling banyak adalah laki-laki dibandingkan perempuan.

Namun, kata Fidiansjah, survei tersebut belum menunjukkan secara keseluruhan fenomena gunung es terhadap jumlah pengguna narkoba di kalangan terpelajar yang sebenarnya.

“Jadi kalau orang terkena paparan narkotika, lalu itu sudah dipenjara kah atau sudah kena, itu yang terdata,” ucapnya. (MTVN/OL-3)