Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
BAZNAS melalui kerja keras Pusat Kajian Strategis Badan Amil Zakat Nasional (Puskas Baznas) menyusun Indeks Zakat Nasional (IZN). Inilah indeks komposit untuk mengukur kinerja perzakatan nasional.
Bagaimana zakat dikelola? Sudah banyak pembahasan parsial dan riset kasuistiknya. Di antara sekian lesson learned itu, ada celah serius yang perlu diantisipasi, yakni bagaimana mengukur pengelolaannya. Kesadaran mengelola amanah ini, tak cukup dengan “sumpah” atau tekad, tapi juga perlu piranti manajerial. Sejauh ini, baik pada level nasional maupun internasional, belum ada alat ukur standar yang dapat dipakai untuk menakar kinerja dan perkembangan zakat.
IZN merupakan sarana untuk mengevaluasi kondisi perzakatan pada level agregat (nasional dan provinsi). Secara umum, indeks ini diproyeksikan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan zakat, sehingga tujuan pengelolaan zakat nasional, sebagaimana tercantum dalam UU No 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, dapat tercapai.
Sebagai alat ukur, IZN disusun dengan prinsip SMART: Spesific, Measurable, Applicable, Reliable, dan Timely. IZN menerapkan Mixed Methods Research, sebuah metodologi penelitian yang mengintegrasikan metode kuantitatif (membentuk model estimasi penghitungannya), dan kualitatif (menyusun komponen pembentuk IZN).
Bukan sekadar mengukur pengelolaan organisasi perzakatan, pendekatan indeks yang bersifat kuantitatif ini, sekaligus menjadi acuan dalam menilai kinerja BAZNAS sebagai penanggung jawab pengelolaan zakat nasional. IZN melingkupi dimensi mikro dan makro.
Dimensi makro yang merefl eksikan peran pemerintah dan masyarakat secara agregat dalam membangun institusi zakat, mempunyai tiga indikator yakni regulasi, dukungan anggaran pemerintah dan database lembaga zakat. Sedangkan dimensi mikro yang melingkupi perspektif kelembagaan dan penerima manfaat zakat, memiliki dua indikator yakni performa lembaga zakat dan dampak zakat terhadap mustahik.
IZN bisa menjadi ukuran bagi regulator maupun masyarakat secara umum dalam mengevaluasi keberhasilan pencapaian pembangunan zakat, dan sejauh mana kontribusi zakat terhadap pembangunan ekonomi nasional. IZN memungkinkan masyarakat perzakatan mengukur diri sekaligus meningkatkan diri terkait kinerja zakat, serta meningkatkan pemahaman publik terhadap kontribusi zakat bagi Indonesia. Awal Desember ini, IZN sudah selesai disusun. Dan setelah dilakukan public expose, kita berharap bisa segera diimplementasikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved