Nuklir Bermanfaat di Banyak Bidang

Indriyani Astuti
06/12/2016 08:53
Nuklir Bermanfaat di Banyak Bidang
(Simulator PLTN--ANTARA/Muhammad Iqbal)

ILMU pengetahuan dan teknologi nuklir di Indonesia harus terus didorong untuk maju sebab tidak hanya dapat digunakan untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir yang dapat mewujudkan kemandirian Indonesia di bidang energi, tetapi juga pemanfaatan teknologi nuklir dapat diterapkan di berbagai bidang.

Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) membuktikan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir dapat memberikan kontribusi di bidang medis, pangan, hingga lingkungan.
Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, di bidang pangan, teknologi nuklir dimanfaatkan untuk menghasilkan varietas unggul padi dan kedelai. Varietas tersebut, menurutnya, memiliki produktivitas tinggi dan lebih tahan terhadap hama dan penyakit.

“Ada 22 varietas padi yang ditanam oleh petani, tersebar di beberapa daerah mulai dari Sumatra Barat, Aceh, Purwakarta, Jawa Barat, Banyumas, Jawa Timur Kebumen, Jawa Tengah, dan lainnya,” ujar Djarot seusai peringatan HUT ke-58 Batan di Gedung Graha Widya Bakti, Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan.
Keunggulan lain dari varie­tas tanaman pangan hasil mutasi radiasi ialah lebih mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lahan dan berumur pendek sehingga dapat mempersingkat waktu panen.

Sementara di bidang kesehatan, Batan telah mengembangkan berbagai peralatan medis dengan iptek nuklir renograf berbasis teknologi nuklir yang bermanfaat untuk mendeteksi fungsi ginjal. Dengan peralatan tersebut, fungsi ginjal dapat diketahui secara dini sebelum tenaga medis memutuskan untuk melakukan tindakan medis dengan cuci darah atau cukup dengan pemberian obat.

Renograf tersebut, ujarnya, telah mendapatkan izin Kementerian Kesehatan pada 2015. Selain itu, untuk mengatasi penyebaran demam berdarah dengue, Batan mengembangkan teknik serangga mandul. Tekniknya memandulkan nyamuk jantan dengan radiasi sinar gama.

Dengan cara menyebarkan nyamuk jantan pada habitatnya, perkawinan antara nyamuk jantan dan betina, tidak akan terjadi pembuahan. Dengan demikian, jumlah populasi nyamuk semakin lama akan semakin menurun.

Sementara itu, pada bidang lingkungan, dengan memanfaatkan berkas neutron dari reaktor nuklir, telah dikembangkan teknologi analisis nuklir untuk mendeteksi kadar unsur polutan lingkungan oleh Batan.

Sumber energi
Adapun dalam memenuhi terwujudnya pemenuhan energi nasional, nuklir dianggap potensial sebagai salah satu sumber energi terbarukan yang ditargetkan pada 2025 penggunaannya sebesar 23%.

Djarot mengatakan desain pengembangan eksperimental (RDE) untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) sudah selesai pada 2015. Pembangunannya tinggal menunggu anggaran dan izin tapak.

“Sudah disetujui pembangunan reaktor daya sebesar 10 megawatt. Semoga pembiayaan dan izin tapak sudah selesai pada 2018. Kami mengusulkan untuk pembiayaan melalui pinjaman luar negeri (soft loan). Kami sudah memasukkan dokumennya kepada Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk studi kelayakan dan anggaran­nya diperkirakan Rp2,2 triliun untuk satu unit reaktor daya,” terang Djarot. (H-2)

indriyani@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya