Viagra Tradisional Berbahaya

MI
05/12/2016 09:00
Viagra Tradisional Berbahaya
(MI/M IRFAN)

BADAN Pengawas Obat dan Makanan (POM) baru-baru ini menemukan obat kuat pria tradisional yang mengandung bahan kimia obat. Salah satunya obat yang digunakan untuk meningkatkan stamina pria itu dengan nama dagang viagra. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen Badan POM Ondri Dwi Sampurno mengatakan berdasarkan ketentuan obat tradisional tidak boleh ditambahkan bahan kimia obat (BKO).

"Dalam obat tradisional, untuk meningkatkan stamina pria ditemukan tambahan sildenafil atau turunannya. Nama dagang obat yang mengandung bahan aktif sildenafil, di antaranya Viagra. Ini tidak sesuai ketentuan," ujarnya.

Sildenafil, terang Ondri, ialah nama generik bahan aktif. Penambahan obat tradisional dengan BKO, biasanya dalam bahan baku sildenafil.

Walaupun jumlah yang ditambahkan sedikit dengan menghaluskan dari tablet Viagra, tapi berefek merugikan jika ditambahkan dalam jumlah yang tidak terukur.

"Efek yang merugikan pada penambahan OT dengan BKO sildenafil atau turunannya, yakni bisa meningkatkan tekanan darah, kehilangan penglihatan dan pendengaran, stroke, hingga serangan jantung," imbuhnya.

Obat tradisional (OT) merupakan campuran bahan-bahan alami sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk memberikan efek kerja jika dibandingkan dengan obat kimia biasa.

Namun, sering kali masyarakat menginginkan OT yang efeknya langsung dirasakan. Padahal sebaliknya, jika khasiat OT dalam sekali minum mempunyai berefek langsung justru perlu diwaspadai karena kemungkinan ditambahkan bahan kimia obat (BKO).

Selama periode Desember 2015 hingga September 2016, Badan POM melalui Balai Besar/Balai POM di seluruh Indonesia menemukan 43 OT mengandung BKO, 26 di antaranya tidak memiliki izin edar Badan POM (ilegal). BKO yang teridentifikasi dicampur ke dalam produk OT tersebut didominasi sildenafil dan turunannya.

Berkenaan dengan itu, Badan POM telah mengeluarkan peringatan agar masyarakat lebih waspada dan tidak mengonsumsi produk berbahaya tersebut dan akan memusnahkannya. (Ind/H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya