UN Dihapus,PTN Harus Dilibatkan

MI
01/12/2016 08:18
UN Dihapus,PTN Harus Dilibatkan
(ANTARA/Ujang Zaelani)

WACANA desentralisasi ujian nasional (UN) diharapkan melibatkan seluruh stakeholder pendidikan, termasuk perguruan tinggi sebagai pihak yang nantinya langsung sebagai pemakai dari output pendidikan tingkat SMA.

Meski UN tidak lagi menjadi pertimbangan utama seleksi masuk perguruan tinggi, pihak universitas (PTN) masih belum punya penilaian yang sama terkait dengan mutu pendidikan di setiap sekolah secara nasional.

Harapan pelibatan perguruan tinggi (negeri) dalam khazanah UN tersebut dikemukakan Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya M Nasih di Surabaya, kemarin.

"Agar hasil ujian sekolah tetap kredibel dan dapat digunakan sebagai komponen pengganti UN dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN)," kata dia.

Nasih menjelaskan selama ini komponen UN masih menjadi pertimbangan dalam SNMPTN dengan porsi tergantung rektor PTN masing-masing. Di Unair, indeks sekolah digunakan sebagai dasar. Indeks tersebut dibuat atas dasar integritas sekolah dan hasil UN.

Menurut Nasih, proses belajar mengajar tetap harus memiliki alat evaluasi. Kalaupun tidak digelar nasional, bisa dilaksanakan di tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota yang sesuai dengan kewenangannya. "Prinsipnya sepanjang PT dilibatkan, itu menjadi modal kepercayaan bagi kami karena kami adalah user bagi lulusan SMA/SMK," terang dia.

Sementara itu, dalam menyikapi rencana moratorium UN, beberapa kepala dinas pendidikan menyambut baik hal tersebut. "Nanti untuk menentukan lulus tidaknya siswa ada di pihak sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan Ogan Komering Ulu Mahyuddin Helmy.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto menambahkan sudah seharusnya UN dihapus karena hanya menghabiskan banyak biaya.

Saat ditemui terpisah, Dirjen Dikdasmen Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan pihaknya akan bertemu dengan DPR untuk membahas penghapusan UN secepatnya.

"Besok (hari ini) kita rapat dengan DPR, lalu nanti rapat kabinet terbatas dengan presiden yang dijadwalkan minggu depan. Setelah itu diputuskan," ungkap Hamid, kemarin. (DW/DG/Bay/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya