Kalla Tekankan Pendidikan Indonesia Butuh Standar

Dheri Agriesta
28/11/2016 17:43
Kalla Tekankan Pendidikan Indonesia Butuh Standar
(ANTARA)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla menilai negara butuh standar dalam pendidikan. Penetapan standar penting untuk mengetahui perkembangan pendidikan sebuah negara.

"Kalau tidak ada standar bagaimana mengetahui kita sudah sampai di mana?" kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Senin (28/11).

Kalla menilai, banyak yang keliru dalam memahami peran ujian nasional. Pria asal Makassar ini menilai ujian nasional sudah membuat standar sejak dulu. Dulu, angka kelulusan dalam ujian nasional hanya 3,5, angka ini terus naik mengikuti pertambahan tahun.

"Supaya mencapai standar nasional," kata dia.

Penetapan angka kelulusan ini dinilai memacu pemerintah daerah memperbaiki fasilitas dan sarana pendidikan yang mereka miliki untuk mendongkrak angka kelulusan siswa. Tindakan perbaikan ini tentu tidak akan diambil jika standar tak ada.

"Ada pikiran ya nanti semua baik dulu, baru setelah itu ujian, loh bagaimana mau baik kalau tidak ada standarnya?" tanya Kalla.

Kalla menegaskan, pemerintah berpendapat, standar nilai kelulusan dalam ujian nasional ditetapkan untuk menyamakan kualitas lulusan dari daerah dan pusat. Ia mempertanyakan, apa yang akan diperbaiki pemerintah daerah jika standar ini dihapuskan.

"Walaupun diperbaiki di lapangan tapi tidak ada standar yang mau dicapai, bagaimana?" pungkas Kalla.

Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan berbicara tentang penangguhan UN. Kata dia, Presiden Jokowi setuju dengan wacana itu.

Pelaksanaan moratorium pun tinggal menunggu Instruksi Presiden (Inpres) diterbitkan. Saat ini, kata Muhadjir, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah merampungkan persiapan moratorium UN.

Muhadjir pun telah mengumpulkan kepala dinas provinsi pendidikan se Indonesia untuk menjelaskan hal ini secara teknis. Rencana ini pun ditargetkan terealisasi pada 2017. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya