Sikap Pesimistis Tingkatkan Risiko Kematian

Nia Deviyana
17/11/2016 16:33
Sikap Pesimistis Tingkatkan Risiko Kematian
(Ilustrasi)

SIKAP pesimistis ternyata tidak hanya berdampak terhadap kesehatan mental, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung.

Peneliti di Finlandia menganalisis 2.267 laki-laki dan perempuan berusia 52-76 tahun.

Pada awal penelitian, para peserta diminta menilai enam pernyataan pada skala 0 sampai 4. Salah satunya berisi pernyataan berisi kalimat, "Jika saya dihadapkan pada situasi yang tidak pasti, saya biasanya mengharapkan yang terbaik."

Dilansir New York Times, para peneliti juga mencatat kadar kolesterol, tekanan darah, glukosa, dan karakteristik perilaku para peserta.

Selama 11 tahun penelitian, ditemukan 122 orang peserta yang meninggal akibat penyakit jantung koroner.

Setelah mengontrol kebiasaan seperti merokok, diabetes, dan faktor-faktor lain, para peneliti menemukan bahwa mereka yang memiliki rasa pesimistis tinggi memiliki risiko dua kali lebih besar meninggal karena penyakit jantung.

Berdasarkan catatan medis, mereka yang pesimistis cenderung mengidap diabetes, tekanan darah tinggi, koleterol tinggi, dan depresi. Tidak hanya itu, mereka juga mengalami kelebihan berat badan, suka merokok, dan malas berolahraga.

Daripada hidup dipenuhi rasa pesimistis, hidup dengan perasaan optimistis lebih menguntungkan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya