Menuju Indonesia Fashion Week 2017

Sri Purwandhari
16/11/2016 06:09
Menuju Indonesia Fashion Week 2017
(Dok. IFW 2017)

INDONESIA Fashion Week 2017 akan kembali diadakan pada 1 sampai 5 Februari 2017. Temanya Celebrations of Culture. Hal itu dikatakan Poppy Dharsono, President Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia saat konperense pers di Gran Mahakam Hotel, 10 November lalu.

"Negara kita memiliki banyak kebudayaan yang beragam dan indah. Kekayaan budaya kita harus terus dilestarikan. Satu dari beberapa cara yang bisa dilakukan adalah melalui fashion," lanjutnya.

Acara Indonesia Fashion Week (IFW) 2017 akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC). IFW 2017 akan dimeriahkan dengan 20 peragaan busana, kompetisi, seminar, dan talk show.

"Kami juga bekerja sama dengan JCC untuk menyediakan beragam kuliner daerah, sehingga pengunjung bisa lebih nyaman," ujar Poppy.

Tazbir Abdullah, Asdep Pengembangan Pasar Bisnis Dalam Negeri Kemenpar, menyambut baik berlangsungnya IFW 2017.

"Kami siap mendukung sepenuhnya IFW 2017 dengan mempromosikan event ini. Akan lebih baik jika event ini sudah dipromosikan enam atau tujuh bulan lalu, sehingga turis yang datang akan menghabiskan satu atau dua hari untuk menyaksikan acara ini," ungkap Tazbir.

"Cara lainnya adalah meletakkan promosi event ini di bandara dan hotel," sambungnya.

Poppy menambahkan bahwa IFW 2017 dharapkan dapat menjadi sarana promosi wisata melalui industri fashion.

"Kita tahu pemerintah sudah menetapkan destinasi wisata unggulan Indonesia, antara lain Wakatobi, Morotai, dan Tanjung Lesung. Daerah tersebut menjadi inspirasi perayaan budaya pada IFW 2017. Tidak hanya dari kainnya, tapi juga perhiasannya," imbuh Poppy.

Selain dari Kementrian Pariwisata, IFW 2017 juga mendapat dukungan dari Kementrian Perindustrian.

"Perancang busana berhubungan erat dengan industri tekstil di negeri kita yang saat ini nasibnya sedang tidak baik atau sangat menurun. Saya berharap para desainer bersedia memakai kain produksi dari dalam negeri, sehingga prabrik teksil kita bisa tetap hidup.," papar Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kemenperin.

"Produk tekstil kita yang utama adalah polyester dan rayon. Jadi, saya berharap bantuan dari desainer, karena masa depan tekstil tergantung pada desainer. Kurangi pemakaian katun, karena bahan tersebut kita impor," lanjutnya.

Dengan persiapan yang sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu, penyelenggara IFW 2017 optimistis event tersebut akan sukses.

"Target kami, IFW 2017 akan dihadiri oleh 150.000 pengunjung dan transaksi naik 20% dibandingkan IFW 2016 yang mencapai kurang lebih 100 miliar," tutup Poppy. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya